News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gaya Hidup Anak & Menantu Jokowi

Noel Duga Ada Motif Politik di Kasus Jet Pribadi Kaesang: Beberapa Pihak Ingin Coreng Muka Jokowi

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer (kanan) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, menduga ada motif politik di balik kasus dugaan gratifikasi putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, menduga ada motif politik di balik kasus dugaan gratifikasi putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. 

Menurut pria yang karib disapa Noel ini, ada sejumlah pihak yang sengaja ingin mencoreng reputasi Jokowi menjelang purnatugasnya sebagai orang nomor satu di RI. 

"Ini motifnya jelas motif politik, tidak mungkin tidak," kata Noel dalam program Kompas Petang yang ditayangkan di YouTube KompasTV, Jumat (6/9/2024). 

Noel menduga ada beberapa politisi yang tak puas dengan baiknya kinerja Jokowi. 

Menurutnya, salah satu partai yang sering menunjukkan ketidakpuasan adalah partai dengan kode warna merah. 

"Karena saya masih lihat ada beberapa politisi yang tidak puas dengan begitu bagusnya Pak Jokowi di akhir masa jabatannya, ini mencoba untuk mencoreng muka Pak Jokowi," katanya. 

Ia tak menjelaskan secara gamblang siapa politisi yang dimaksud Noel. 

Noelmenyebut partai dengan warna merah yang menurutnya selalu merasa paling berjasa bagi negeri ini, namun juga kerap terkesan mementingkan hitung-hitungan politik

"Partai yang saat ini sering ngambek sekarang ini, siapa itu? Saya kasih kodenya warnanya merah partainya. Pokoknya yang merasa paling berjasa dengan negeri ini, yang memberi kepada negeri ini, tapi hitung-hitungan," ungkapnya. 

Menurut Noel, publik saat ini terpengaruh oleh orkestrasi dari pihak-pihak yang sangat membenci Pak Jokowi, yang cenderung melakukan serangan tanpa mempertimbangkan fakta secara objektif.

"Publik termakan dengan orkestrasi dengan pihak yang hari ini begitu bencinya dengan Pak Jokowi, yang akhirnya asal 'pukul' saja," ujarnya. 

Baca juga: Kondisi Markas DPP PSI Sepi Setelah Kaesang Pangarep Muncul Dua Hari Lalu

Sementara itu, pengamat politik Ray Rangkuti menganggap bahwa apapun motifnya tidak penting dalam melaporkan sebuah kejahatan. 

"Semua tujuan untuk membongkar kasus suap, korupsi ataupun gratifikasi nggak terlalu penting apa itu motifnya."

"Apakah dendam atau politik, cemburu, itu tidak terlalu penting untuk orang melaporkan kejahatan," katanya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini