TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebulan jelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet. Apakah ini pergantian terakhir?
Ia mengganti Menteri Sosial Tri Rismaharini yang mengundurkan diri karena maju di Pilgub Jawa Timur dengan Saifullah Yusuf yang saat ini menjabat Sekjen PBNU sekaligus Wali Kota Pasuruan.
perombakan kabinet menjadi pertanyaan lantaran masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hanya menyisakan waktu satu bulan lagi.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi akan purnatugas pada 20 Oktober 2024.
Di hari yang sama, Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden ke-8 RI.
Sebagian kalangan menilai, dalam periode kepemimpinan Jokowi yang tinggal sedikit lagi, menteri baru tidak akan punya waktu untuk konsolidasi dan juga merancang program kerja.
Bahkan, reshuffle kali ini dianggap hanya sebatas mengisi kekosongan.
Pasalnya, di waktu yang sangat terbatas, dua menteri baru tidak bisa memberikan kinerja yang signifikan.
Reshuflle keempat Pasca-Pilpres
Presiden Jokowi telah melakukan reshuffle kabinet keempat kalinya dilakukan Jokowi setelah Menhan Prabowo Subianto memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).
Reshuffle pertama tanggal 21 Februari 2024, di mana Presiden Jokowi juga melakukan perombakan kabinet pada dua kursi menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Hadi Tjahjanto dilantik menjadi Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md yang sebelumnya menyatakan mundur.
Hadi sebelumnya menjabat Menteri ATR/Kepala BPN.
Posisi Menteri ATR/BPN diisi oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.