Namun, tidak jelas apa yang sedang dibicarakan oleh keduanya.
Hasto hanya membocorkan informasi sedikit mengenai pertemuan tersebut.
“Obrolan khusus,” ujar Hasto menjawab singkat.
Keduanya kompak tertawa lepas saat ditanya mengenai momen hangat tersebut.
Meski begitu, Muzani enggan menjawab saat ditanya perihal momen kehangatan ini menunjukkan sinyal PDIP akan segera gabung ke KIM.
Baca juga: Sinyal Keakraban Prabowo-Megawati Jelang Pelantikan Presiden: Lempar Salam hingga Wacana Pertemuan
Silaturahmi
Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani merespons wacana pertemuan Presiden terpilih RI Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Puan membenarkan soal adanya wacana pertemuan tersebut. Hanya saja perihal waktunya, Puan belum dapat memastikan.
"Ya akan (ada pertemuan), insyaAllah. Ya nanti kalau sudah pada waktunya teman-teman media pasti juga pada tahu," kata Puan saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Saat disinggung apa yang nantinya dibahas dalam pertemuan itu, Puan menyatakan secara garis besar hanyalah soal silaturahmi saja.
Kata dia, perihal adanya kemungkinan pembahasan PDIP gabung ke pemerintahan, Puan meminta kepada publik untuk menunggu.
"Silaturahmi penting, akan ada pertemuan, insyaAllah iya. Bahwa akan ada pembicaraan ke situ, kita tunggu saja," tegas Puan.
Baca juga: Ganjar Tanggapi Rencana Megawati dan Prabowo Bertemu: Ya, Bagus
Bagi-bagi Kekuasaan?
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menegaskan pihaknya tidak mau pertemuan antara Presiden terpilih RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikaitkan dengan pembagian kekuasaan.
"Jangan ditarik ke hal-hal sempit, bagi-bagi kekuasaan atau tidak bagi-bagi di luar lah," kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Di sisi lain, Said juga membantah pertemuaan antara Megawati dan Prabowo merupakan sinyal PDIP akan bergabung mendukung pemerintahan Prabowo.