TRIBUNNEWS.COM - Sidang Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digelar di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (13/9/2024) menjadi sorotan dunia.
Satu di antaranya adalah menjadi berita utama media luar negeri, Yeni Safak.
Media asal Turki itu memberikan judul Presiden Indonesia yang akan lengser, Jokowi, menggelar rapat kabinet terakhir di ibu kota baru.
Sebelum sampai kepada isi berita, Yeni Safak memberikan pengantar dengan menuliskan Jokowi akan menyerahkan jabatan presiden bulan depan saat Prabowo Subianto mengambil sumpah sebagai presiden Indonesia berikutnya.
Adapun isi berita media tersebut mengabarkan rapat kabinet terakhir pemerintahan Jokowi yang diadakan di ibu kota baru negara, Nusantara, pada hari Jumat.
Mereka menyebut, Jokowi mendesak para menteri untuk memastikan transisi pemerintahan yang "lancar" ke pemerintahan baru.
"Kita semua harus mendukung penuh program-program presiden terpilih (Prabowo Subianto). Pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif," kata presiden Indonesia, diberitakan Yeni Safak.
Berikut lengkapnya:
Prabowo menteri pertahanan saat ini, terpilih sebagai presiden awal tahun ini dan akan diambil sumpah jabatannya Oktober.
Ia juga telah mengamankan mayoritas parlemen setelah partai oposisi utama NasDem memberikan dukungannya kepada pemerintahan masa depannya.
Prabowo, mantan jenderal angkatan darat, telah berjanji untuk melanjutkan kebijakan Jokowi, termasuk rencana relokasi ibu kota yang ambisius senilai $32 miliar.
Baca juga: Jokowi Tawarkan 493 Bidang Tanah Seluas 2-3 Hektare di IKN untuk Investor Baru
Sementara itu, dalam sambutannya di hadapan anggota Komisi I DPR yang membidangi urusan luar negeri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghimbau para anggota DPR untuk terus mendukung perjuangan Palestina.
"Hadirin sekalian, salah satu isu utama yang saya percayakan kepada Anda sekalian di Komisi I adalah perjuangan Palestina. Kita tidak boleh meninggalkan rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk hak-hak mereka melawan penindasan," kata Retno saat menghadiri sidang terakhirnya di DPR di Jakarta, menurut Jakarta Globe.
Retno adalah menteri luar negeri wanita pertama Indonesia yang ditunjuk Jokowi pada tahun 2014.
Jokowi, 63 tahun, secara resmi meresmikan ibu kota baru Nusantara bulan lalu saat negara itu merayakan hari kemerdekaannya.
Lebih dari 80 persen pekerjaan infrastruktur untuk tahap pertama proyek ibu kota senilai $32 miliar (senilai Rp 492 triliun) telah selesai.
3 Pernyataan Jokowi
Jokowi memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (13/9/2024).
Ini adalah Sidang Kabinet Paripurna terakhir di era kepemimpinan Presiden Jokowi.
Berdasarkan rangkuman Tribunnews.com, ada tiga poin instruksi Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna terakhir tersebut.
1. Menteri Tak Buat Kebijakan Ekstrem
Jokowi menekankan pentingnya stabilitas jelang transisi kekuasaan ke pemerintahan Prabowo Subianto mulai 20 Oktober 2024.
"Menjaga situasi yang kondusif kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh (stabilitas) untuk melakukan pembangunan," ujar Jokowi di hadapan para menteri dalam sidang kabinet paripurna terakhir yang diselenggarakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jumat (13/9/2024).
"Sehingga, pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk," tambahnya.
Presiden Jokowi juga menyoroti agar para menteri tidak membuat kebijakan yang dapat mengganggu stabilitas.
Dia menegaskan agar kabinetnya tetap harus dapat menjaga daya beli masyarakat, menjaga tingkat inflasi tidak melonjak, menjaga pertumbuhan ekonomi, dan turut membantu menjaga ketertiban dan keamanan.
"Jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem terutama yang berkaitan dalam hajat orang banyak yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak," ucap dia
Dia mengatakan, kabinetnya juga harus mendukung penuh program presiden terpilih dan memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif.
"Jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuatkan, segera diselesaikan, utamanya untuk program-program unggulan presiden terpilih, agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," ucap Jokowi.
Baca juga: AHY Sebut Presiden Jokowi Minta Target Kementerian Segera Dituntaskan Jelang Akhir Masa Jabatan
2. Dukung Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi meminta jajaran kabinetnya untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang belum rampung jelang transisi pemerintahan pada 20 Oktober mendatang.
"Saya ingin tegaskan beberapa hal, pertama segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai," kata Jokowi.
Diantaranya yang berkaitan dengan serapan, administrasi pertanggung jawaban, serta kendala lainnya yang belum terselesaikan. Selain itu Presiden juga meminta para menteri dan kepala lembaga untuk mendukung penuh transisi pemerintahan.
"Pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif," kata Jokowi.
Menurut Presiden apabila diperlukan regulasi atau kebijakan baru untuk mendukung proses transisi pemerintahan maka segera dibuatkan. Terutama untuk program-program unggulan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Terakhir, Para Menko Sampaikan Laporan dari Kementerian
3. Sampaikan Terima Kasih
Saat memimpin sidang kabinet paripurna terakhir, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada seluruh menteri dan kepala lembaga yang membantunya selama sepuluh tahun memimpin.
"Dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wapres dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada, kata Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan masa pemerintahannya akan berakhir pada 20 Oktober mendatang.
Oleh karena itu, ia turut meminta maaf kepada para menteri dan kepala lembaga apabila terdapat kekurangan saat memimpin pemerintahan.
"Saya juga ingin meminta maaf kepada bapak ibu semuanya jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Muhammad Zulfikar)