"Bismillah, semoga saya dapat menjalankan tugas internasional ini dengan baik. Mohon doa restunya," kata dia.
Adapun Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Air ini mengemban tugas dalam upaya memastikan masa depan terkait isu air, dengan mengadvokasi kerja sama politik, ekonomi, dan sosial budaya di semua tingkatan.
Utusan Khusus juga berperan meningkatkan kerja sama dan sinergi internasional di antara berbagai isu soal air, dalam mendukung pencapaian semua tujuan dan target.
Seperti menindaklanjuti hasil Konferensi Air PBB 2023, dan memanfaatkan hasil yang dicapai untuk Konferensi Air PBB Tahun 2026.
Dalam mengemban tugas ini, Retno Marsudi akan bekerja sama dengan UN-Water dan anggotanya, dalam mendukung implementasi strategi seluruh sistem PBB tentang air dan sanitasi pada semua tingkatan.
Serta menjadikan masalah air sebagai agenda politik utama baik di dalam maupun di luar PBB, memobilisasi aksi dan sumber pendanaan guna menangani krisis air dunia, dan mendorong pemenuhan target air demi tercapainya perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia.
Dalam keterangan resmi PBB, keputusan memilih Retno Marsudi lantaran Retno punya pengalaman luar biasa dalam diplomasi selama hampir 4 dekade, menjadi Menteri Luar Negeri RI 2014-2024, ikut mengawasi Forum Air Dunia ke-10 di Bali pada 2024 yang mengarah ke deklarasi menteri dan kesepakatan secara konsensus hasil forum.
Retno Marsudi juga dipandang memperlihatkan dedikasi yang tercermin lewat kepemimpinan Indonesia sebagai anggota tidak permanen Dewan Keamanan PBB (2019-2020), Presidensi G20 pada 2022, Ketua ASEAN pada 2023.
Pada tahun 2021 atau selama pandemi Covid-19, Retno Marsudi juga ditunjuk sebagai Ketua Bersama Kelompok Keterlibatan Komitmen Pasar Lanjutan (AMC) COVAX dalam mendukung partisipasi 92 ekonomi menengah ke bawah dan berpenghasilan rendah, serta memastikan akses vaksin Covid-19 yang adil.
Retno Marsudi juga pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Belanda pada 2012-2014, dan Duta Besar untuk Islandia dan Norwegia pada 2005-2008.