Menurutnya, momen pembebasan itu juga tidak boleh berdiri sendiri.
Pembebasan Philip setelah lebih dari satu setengah tahun ditahan, kata dia, merupakan momen penting yang menandakan bahwa jalan damai adalah jalan yang mungkin ditempuh.
"Kedua pihak harus bergerak lebih jauh dengab menghormati hak asasi manusia dan membangun kepercayaan masing-masing agar tidak menemukan jalan buntu," sambung dia.
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM di Papua, Frits Ramanday, mengkonfirmasi keterlibatan Juha Christensen dalam proses pembebasan Philip.
Ia mengatakan pernah berkomunikasi dengan Juha Christensen melalui mitranya.
Menurut Frits, hal yang dibahas dalam komunikasinya dengan mitra Juha Christensen tersebut adalah hal yang sifatnya informal.
Meski ia mengaku lupa kapan terakhir berkomunikasi dengan mitra Juha Christensen tersebut, Frits masih ingat kapan Juha dan mitranya mulai terlibat dalam proses pembebasan Philip.
"Iya, mereka masuk di bulan Februari 2024," kata Frits saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (22/9/2024).
Frits memandang pembebasan Philip adalah hal baik.
Menurutnya, hal itu sebagai wujud bahwa TPNPB OPM menghormati prinsip kemanusiaan.
"Penyanderaan ini jadi bahan evaluasi bagi penerbangan perintis yang mempekerjakan pilot asing yang mendarati daerah rawan konflik. Pemulihan pengungsi Nduga penting jadi perhatian pemerintah," kata dia.
"Dan (hal yang juga penting) recovery pascakonflik, upaya lanjutan dialog kemanusiaan agar para pihak saling menerima dan memaafkan," sambung dia.
Tribunnews.com, juga coba menanyakan terkait keterlibatan Juha kepada kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz.
Ia mengaku tidak pernah mendengar namanya.