"Tidak benar itu. Itu propaganda lagi dari Sebby Sambom," ujar Bayu, Senin.
Menurut Bayu, Sebby sengaja menyebarkan informasi yang tidak akurat kepada masyarakat, sehingga membuat narasi tidak ada peran TNI/Polri di dalam pembebasan Philip.
Apalagi, lanjut Bayu, Sebby dan kelompoknya memang sering mengeluarkan kampanye propaganda, yang belakangan juga kerap diralat.
Misalnya, Sebby pernah menyebut Egianus Kogoya menerima uang, yang belakangan justru diralat.
"Kemarin dia nuduh Egianus terima uang. Hari ini bilang yang lain. Statement Sebby Sambom itu bagian dari propaganda pribadi," tegas Bayu.
Pembebasan Kapten Philip
Sebelumnya, Polri menyatakan pembebasan pilot Susi Air adalah keberhasilan pendekatan dialog dan soft approach yang dilakukan melalui tokoh agama, gereja, dan keluarga Egianus Kogoya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan keberhasilan ini adalah buah dari Operasi Paro dan Damai Cartenz.
"Selamat kepada seluruh anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Paro dan Damai Cartenz, yang berhasil menyelamatkan pilot Philip dengan selamat," kata Kapolri.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, Kaops Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhani, juga menjelaskan pendekatan melalui Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 juga terbukti efektif.
Selain membebaskan Kapten Philip, pendekatan ini juga menghindarkan jatuhnya korban.
"Ya benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya."
"Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa baik dari aparat, masyarakat sipil dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri," jelas Faizal.
Kombes Bayu Suseno menuturkan, Kapten Philip dijemput oleh tim gabungan di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga.
Setelah dijemput, pilot Susi Air tersebut langsung diterbangkan ke Mako Brimob Batalyon B/Timika.