Ia juga menyoroti sulitnya akses internet di daerah terpencil di Lampung, seperti di Pulau Legundi, Pesawaran.
Dia mengaku telah meninjau ke lokasi dan sudah menginstruksikan pemerintah setempat untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Saya sudah memerintahkan Dinas Kominfo untuk segera memasang alat bantu internet dan PT Telkom dalam menyediakan akses internet di daerah-daerah yang masih tertinggal," ucap Samsudin.
Samsudin juga merespons keinginan masyarakat Lampung terkait pendidikan gratis, seperti halnya di Jakarta dan Jawa Barat.
Ia menjelaskan, meskipun APBD Lampung jauh lebih kecil dibandingkan kedua provinsi tersebut, pemerintah tetap berupaya mencari solusi yang dapat meningkatkan akses pendidikan bagi semua kalangan.
"Yang diminta masyarakat itu adalah pendidikan gratis. Kalau kita bandingkan seperti di Jawa, anggaran pendidikan DKI Jakarta itu sekitar Rp 140 triliun, Jawa Barat Rp 90 triliun. Sedangkan Lampung di angka 9,6 triliun, jauh lebih rendah," beber Samsudin.
"Jadi mempercepat peningkatan pendapatan daerah agar terus meningkat ini diperlukan. Karena kalau APBD tidak naik, pendidikan gratis susah direalisasikan," jelasnya.
Samsudin pun mengusulkan agar Telkom dan Pemprov Lampung dapat berkolaborasi dalam mengembangkan proyek percontohan field trip Smart Education di beberapa sekolah di kota dan daerah terpencil.
Proyek ini akan menjadi langkah awal untuk mewujudkan sekolah digital yang sesuai standar.
"Kami berharap Telkom dapat membantu menciptakan sekolah yang tidak hanya canggih dalam fasilitas, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas SDM," jelasnya.
Samsudin juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, tidak hanya fokus pada teknologi tetapi juga pada suasana kondusif bagi perkembangan siswa.
"Digitalisasi pendidikan bukan hanya soal teknologi, tetapi bagaimana kita menciptakan sekolah yang menyenangkan dan mendukung proses pembelajaran. Jadi digitalisasi itu bukan hanya ruang kelas punya komputer dan internet, tapi juga harus dikaji standardisasinya, kenyamanan belajar serta SDM-nya," imbuh dia.
Samsudin berharap melalui kerja sama ini, Lampung dapat menjadi contoh provinsi lain dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. (Tribunlampung/hur)