TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini profil dan rekam jejak Irjen Ribut Hari Wibowo, Kapolda Jawa Tengah yang disebut tak mau bersalaman dengan Mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Momen saat Irjen Pol Ribut Hari Wibowo terkesan mengelak salaman dengan Andika Perkasa viral di media sosial.
Momen ini terjadi usai tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah menghadiri Deklarasi Kampanye Damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah pada Selasa (24/9/2024).
Irjen Ribut Hari Wibowo menggantikan Irjen Ahmad Lutfi yang kini menjadi Calon Gubernur Jateng.
Irjen Ribut Hari Wibowo adalah perwira polisi alumni Akpol 1996.
Ia lahir di Magetan, Jawa Timur, pada tanggal 30 Juli 1974.
Ia merupakan perwira tinggi kepolisian (Pati) yang merupakan alumni akademi kepolisian (Akpol) 1996.
Saat ini, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Tengah berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor ST/1554/VII/KEP./2024 tanggal 26 Juli 2024.
Selain itu, pangkat Ribut yang sebelumnya brigjen pun naik menyandang pangkat bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen).
Sejak Senin, tanggal 29 Juli 2024, rjen Ribut Hari Wibowo pun mendapat amanah sebagai pucuk pimpinan Polda Jateng.
Sebagai informasi, ini adalah kali kedua Irjen Ribut Hari Wibowo menggantikan posisi Ahmad Luthfi.
Sebelumnya ia juga menggantikan Ahmad Luthfi sebagai Kapolresta Solo di tahun 2017.
Irjen Ribut kini merupakan satu dari dua Jenderal termuda yang menjabat Kapolda.
Selain ia, ada Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhonny Edison Isir.
Keduanya merupakan lulusan Akpol 1996.
Meskipun tergolong junior dibandingkan dengan perwira tinggi Polri lainnya, ia berhasil menembus jajaran puncak kepolisian dengan prestasi yang membanggakan.
Jenderal Bintang dua berusia 50 tahun yang lahir pada 30 Juli 1974, menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1996.
Sejak saat itu, ia telah melalui berbagai jenjang pendidikan dan pelatihan, termasuk PTIK (2004), Sespimmen (2010), dan Sespimti (2020).
Kariernya di kepolisian dimulai dengan berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Kasubbagkatpa Bagpangkat Robinkar SSDM Polri dan Kapolres Salatiga pada 2014.
Ribut juga pernah menjabat sebagai Kapolres Tegal (2015), Kabagbinkar Ro SDM Polda Jatim (2016), dan sebagai Kapolresta Solo mulai tahun 2017.
Dia kemudian menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Kalteng pada 2019 sebelum dipercaya menjadi Karobinkar SSDM Polri pada 2020.
Irjen Ribut Hari Wibowo dikenal sebagai perwira yang memiliki dedikasi tinggi dan kemampuan manajerial yang handal.
Perjalanan karier
Karier Irjen Ribut Hari Wibowo telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kasubbagkatpa Bagpangkat Robinkar SSDM Polri dan Kapolres Salatiga (2014).
Selain itu, ia juga pernah mengisi kursi jabatan sebagai Kapolres Tegal (2015) dan Kabagbinkar Ro SDM Polda Jatim (2016).
Karier Ribut makin moncer setelah ia didapuk sebagai Kapolresta Solo pada tahun 2017.
Pada tahun 2019, ia kemudian dimutasi menjadi Dirreskrimum Polda Kalteng.
Di tahun yang sama, ia dtugaskan untuk menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Akpol Lemdiklat Polri.
Setelah itu, Ribut Hari Wibowo dpercaya untuk menduduki posisi sebagai Kabagmutjab Robinkar SSDM Polri pada tahun 2020.
Satu tahun kemudian, jenderal asal Magetan ini dimutasi menjadi Karobinkar SSDM Polri.
Ribut Hari Wibowo berhasil naik pangkat dari Brigjen menjadi Irjen pada tahun 2024.
Alumni Akpol 1996 ini diangkat menjadi Kapolda Jawa Tengah pada Juli 2024 menggantikan posisi Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Kronologi Viral
Baru-baru ini Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo disorot karena dianggap mencueki calon gubernur Jateng 2024, Andika Perkasa.
Momen saat Irjen Pol Ribut Hari Wibowo bak mengelak salaman dengan Andika Perkasa viral di media sosial.
Momen ini terjadi usai tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah menghadiri Deklarasi Kampanye Damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah pada Selasa (24/9/2024).
Hadir Cagub-Cawagub Jateng Nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Cagub-Cawagub Jateng Nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Aksi Kapolda Jateng tersebut juga diikuti oleh Pj Gubernur Jateng yang terlihat tak menyalami rivalnya tersebut.
Dari video yang beredar, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menghindar ketika hendak disalami Andika Perkasa.
Salah satu akun media sosial yang mengunggah momen Kapolda Jateng ogah salaman dengan Andika Perkasa yakni akun twitter @JhonSitorus_18 pada Rabu (25/9/2024).
Video yang viral di media sosial itu dinilai Jhon Sitorus menjadi bukti tidak harmonisnya hubungan TNI dan Polri.
"Sikap anggota POLRI yang seperti ini sangat tidak mencerminkan keharmonisan TNI-Polri Biar bagaimanapun, Jenderal Andika Perkasa adl mantan Panglima TNI dan tetap jadi bagian dari TNI," tulis Jhon Sitorus.
Sebelumnya, Deklarasi Kampanye Damai yang dihadiri perwakilan partai politik koalisi itu berlangsung lancar hingga acara selesai.
Anggapan bahwa Irjen Ribut mencueki Andika Perkasa bermula ketika Calon Gubernur Jateng yang didampingi wakilnya, Hendrar Prihadi turun dari panggung.
Sembari menebar senyum, Andika Perkasa terlihat mengulurkan tangan ke arah Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo yang berpapasan dengannya.
Namun, uluran tangan Andika Perkasa terlihat tak berbalas.
Irjen Pol Ribut Hari Wibowo terlihat menghindari jabatan tangan Andika Perkasa.
Mantan Karobinkar SSDM Polri itu terlihat berlalu meninggalkan Andika Perkasa yang terpaku.
Hal serupa juga ditunjukkan oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.
Nana yang mengenakan batik itu hanya merapatkan kedua telapak tangannya di dada.
Meski demikian, Andika Perkasa terlihat tetap tersenyum.
Dirinya tetap mengulurkan tangan kepada sejumlah tamu undangan yang berpapasan dengannya.
Satu di antaranya pria berseragam Kejaksaan yang diduga adalah Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ponco Hartanto.
Ponco terlihat menyambut uluran tangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.
Penjelasan Polda Jateng
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, memberikan klarifikasi bahwa peristiwa itu tidak ada unsur kesengajaan.
“Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo saat itu sedang berjalan hendak meninggalkan kantor KPU Jawa Tengah dan sudah menundukkan kepala untuk berpamitan. Jadi saat itu tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak mau bersalaman,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/9/2024).
Artanto menegaskan bahwa video viral tersebut berbanding terbalik dengan interaksi antara Andika dan Ribut di ruang transit KPU Jawa Tengah pada hari yang sama, yakni Selasa (24/9/2024) malam.
"Antara Pak Andika dengan Pak Ribut di ruang transit menunjukkan sikap yang bersahabat, karena keduanya selain bersalaman dan cipika-cipiki juga ngobrol akrab membahas berbagai hal,” katanya lagi.
Artanto menilai bahwa video yang menunjukkan Kapolda Jateng enggan bersalaman dengan Andika sengaja diunggah untuk memperkeruh suasana.
“Ini adalah upaya yang di-framing oleh orang yang tidak senang jika pilkada berlangsung damai, aman, dan nyaman,” tambahnya.
Ia juga meyakinkan bahwa keakraban dan soliditas antara TNI dan Polri tetap terjaga dengan baik. (Bangkapos.com/Tribun-Medan.com/Tribun-Timur.com/ Tribun Jateng)
Sumber: Bangka Pos