News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerakan 30 September

Detik-Detik Ahmad Yani Tewas saat G30S: Rumah Tak Terkunci, sang Jenderal Diberondong Thompson

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak ketiga dan ketujuh Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Amelia Ahmad Yani dan Untung Mufreni Ahmad Yani saat menceritakan detik-detik sang ayah wafat dalam peristiwa berdarah yang dikenal Gerakan 30 September 1965.

Namun, setelah dijawab oleh Ruli, sambungan telepon itu kembali ditutup.

"Mungkin sudah di-cut ya, dikuasai mereka," kata Amelia.

Rumah Ahmad Yani Tak Dikunci, 1 Kompi Pasukan Cakrabirawa Merangsek

Singkat cerita, Amelia menuturkan pada 1 Oktober 1965 sekitar pukul 04.15 WIB, anak Ahmad Yani lainnya, Irawan Sura Eddy, terbangun dari tidurnya karena mencari sang ibu.

Amelia menuturkan bahwa rumah tidak dalam kondisi terkunci karena pada saat yang bersamaan, ibunya belum pulang dari merayakan Nyepi.

Kendati begitu, Untung mengungkapkan ada pengawal Ahmad Yani yang menjaga tiap pintu rumah sang jenderal.

"Tapi tiap pintu itu ada yang jaga. Dari yang jaga di rumah sini. Titik-titik lah," cerita Untung pada kesempatan yang sama.

Lalu, pada saat Eddy menunggu kepulangan sang ibu, Untung menuturkan adiknya tersebut terkaget karena ada lima anggota Pasukan Cakrabirawa merangsek masuk ke kediaman Ahmad Yani lewat pintu belakang.

Tak cuma lima orang, Untung menyebut ada satu kompi yang turut datang ke kediaman sang ayah.

"Bangunlah Eddy, keluarlah dia dari kamarnya ke sini (ke ruang tamu -red). Ketemulah (Eddy) dengan Cakrabirawa, lima orang yang inti masuk ke belakang sini."

"Yang datang itu bukan dua kijang, (tapi) pakai bus, pakai truk. Kalau bisa dibilang satu kompilah," cerita Untung.

Setelah itu, Eddy disuruh anggota Pasukan Cakrabirawa untuk membangunkan Ahmad Yani.

Baca juga: Film Eksil Tayang 1 Februari 2024, Kisahkan Mereka yang Tak Bisa Pulang ke Indonesia Pasca G30S/PKI

Mereka, cerita Untung, berdalih bahwa Ahmad Yani dipanggil oleh Soekarno karena situasi negara sedang dalam kondisi genting.

"Pak, dijemput sama Cakrabirawa," cerita Untung menirukan perkataan Eddy.

"Lho, ngopo Cakrabirawa esuk-esuk wes teko? (kenapa Cakrabirawa pagi-pagi sudah datang?)" kata Untung menirukan perkataan Ahmad Yani.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini