TRIBUNNEWS.COM - PDIP dikabarkan akan mendapatkan dua kursi menteri di Kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Namun, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani justru mengaku belum tahu mengenai hal tersebut.
“Kurang tahu, kurang tahu, saya enggak tahu,” ucap Puan usai rapat paripurna penetapan pimpinan MPR RI, Kamis (3/10/2024), dilansir Kompas.com.
Terpisah, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah juga mengaku bahwa partainya hingga saat ini belum membahas soal kemungkinan bergabung atau tidak ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Bahkan, Said mengatakan, internal PDIP tidak pernah membahas soal peluang kursi menteri Budi Gunawan, Olly Dondokambey, hingga Azwar Anas yang sebelumnya disebut-sebut bakal dapat jatah kursi di Kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
“Belum sama sekali. Baik Pak Budi Gunawan, baik Pak Olly, Pak Anas tidak ada pembicaraan di internal partai,” jelas Said.
Sebelumnya, dari pihak Prabowo pun mengaku tidak tahu saat dikonfirmasi mengenai kabar nama politikus Azwar Anas dan Budi Gunawan masuk dalam kabinet Prabowo tersebut.
Said lantas mengatakan bahwa seluruh kader PDIP hanya menunggu instruksi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait sikap yang akan diambil nanti.
“Tidak ada instruksi dari ibu ketum, kita semua tegam lurus menunggu apapun titah yang disampaikan oleh ibu ketua umum,” pungkasnya.
Sebagai informasi, PDIP merupakan satu-satunya partai politik (parpol) di parlemen yang belum menentukan sikap bakal berada di dalam atau luar pemerintahan Prabowo-Gibran.
Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan presiden terpilih Prabowo Subianto akan melakukan pertemuan sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang.
Baca juga: 2 Sinyal PDIP Masuk Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bisa Dapat Jatah Kursi Menteri
Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan, baik Megawati maupun Prabowo sama-sama tidak sabar ingin bertemu.
"Yang terbaru semuanya, beliau berdua sama-sama berkeinginan untuk bertemu secepatnya, menunggu waktu yang tepat, di saat yang tepat," katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Mengenai lokasi pertemuan keduanya, Puan menjelaskan mungkin bisa dilakukan di rumah Prabowo maupun rumah Teuku Umar Megawati.
"Bisa juga (rumah Megawati), bisa juga (rumah Prabowo) di Kertanegara, bisa juga di Hambalang, tidak ada masalah akan bertemu di mana saja," katanya.
Saat pertemuan itu berlangsung, Puan menyebut, ibunya nanti akan memasak nasi goreng khusus untuk Prabowo saat pertemuan itu berlangsung,
Terlebih lagi, kata Puan, eks Danjen Kopassus tersebut menyukai nasi goreng buatan Megawati.
"Ibu Mega yang memasak dan Pak Prabowo sangat menyukai, jadi mungkin juga menu nasi goreng akan ada lagi," kata Puan.
Sebelumnya, Prabowo sendiri juga mengatakan akan bertemu dengan Megawati sebelum pelantikan presiden.
"Insyaallah, mudah-mudahan sebelum pelantikan (pertemuan dengan Megawati)," kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Prabowo mengatakan pemerintahan ke depan haruslah bersinergi antara lembaga legislatif dan eksekutif.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta agar pertemuan Megawati dan Prabowo itu tidak ditafsirkan macam-macam, apalagi dituding bagi-bagi kekuasaan.
Said mengatakan pertemuan keduanya tersebut sebagai wujud para pemimpin bangsa yang akur.
"Pada saat yang sama ketika bertemu, tolonglah harapan saya letakkan pertemuan ini untuk menunjukkan bahwa para pemimpin kita adem-adem saja, akur-akur saja, baik-baik saja silaturahmi terbangun," jelasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024).
"Kalau itu memang yang diinginkan oleh kita semua maka tidak ada tempat bahwa pertemuan itu bagian dari bagi-bagi kursi kekuasaan. Tidak ada itu. Bahwa pertemuannya itu dalam waktu dekat, pasti," kata Said.
(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim/Taufik Ismail) (Kompas.com)