Lebanon membalas dengan melancarkan rentetan roket.
Akibat konflik ini, per Selasa (24/9/2024) otoritas Lebanon mencatat jumlah korban tewas akibat bombardir Israel sebanyak 558 orang, termasuk 50 anak-anak.
Saat ini sekolah dan universitas di sebagian Lebanon ditutup sementara.
Pemerintah Lebanon juga telah menyiapkan tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi dari wilayah selatan.
Beberapa serangan menghantam kawasan permukiman di kota-kota di Selatan dan Lembah Bekaa di Timur.
Satu serangan menghantam kawasan hutan sejauh Byblos di Lebanon Tengah, lebih dari 129 km (80 mil) dari perbatasan dan Utara Beirut.
Militer Israel memperingatkan warga di Lebanon untuk menjauh dari tempat-tempat yang digunakan oleh Hizbullah.
Pemerintah Israel juga mengklaim fokus mereka akan dialihkan ke pertempuran dengan Hizbullah dalam upaya untuk memungkinkan sekitar 60.000 warga Israel yang dievakuasi dari daerah perbatasan untuk kembali ke rumah.
Sebagai informasi, selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.