Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks General Manager PT Antam Tbk sekaligus terdakwa kasus korupsi jual beli emas, Abdul Hadi Avicena disebut memerintahkan bawahannya untuk menambah alokasi emas untuk crazy rich Surabaya, Budi Said.
Informasi itu diungkapkan mantan Trading Asisten Manager Unit Pengelolaan Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) PT Antam Nur Prahesti Waluyo alias Yuki.
Adapun Yuki dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi jual beli emas Antam dengan terdakwa Budi Said dan Abdul Hadi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Fakta terungkap saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya soal rencana pembelian emas 100 kilogram dari broker Eksi Anggraeni dan Budi Said pada November 2018.
Mendengar pertanyaan jaksa, Yuki menjelaskan setelah adanya rencana itu, dirinya langsung melapor kepada atasannya, Yudhi Hermansyah selaku Manager Trading UBPP LM PT Antam.
Ia menyampaikan kepada adasannya ada konsumen dari Surabaya mau membeli 100 kilogram emas per pekan.
Baca juga: Saksi Ungkap Tak Ada Kelebihan Bayar Dalam Transaksi Jual Beli Emas Crazy Rich Budi Said di PT Antam
"Ini kira-kira mau disanggupinnya seperti apa. Cuman pak Yudhi kasih arahan, kita coba dulu 30 kilogram per pekan," kata Yuki menirukan percakapannya dengan Yudhi.
Yuki juga menjelaskan, pengiriman emas itu dialokasikan untuk Budi Said sebagai konsumen di Butik BELM Surabaya 01.
Terkait permintaan emas, Yuki mengaku telah melaporkan hal tersebut ke atasannya yang lain yakni Yosep Purnama selaku Vice Precious Metal Sales and Marketing PT Antam dan mendapat persetujuan.
Yuki menjelaskan, instruksi Abdul Hadi bermula ketika ada keluhan yang dilontarkan Eksi terkait jumlah pengiriman emas.
Baca juga: Sidang Crazy Rich Budi Said, Saksi Sebut Antam Alami Selisih Stok Emas 152 Kilogram Pada 2018
Saat itu Eksi kata Yuki menyampaikan protes ke Manager Retail BELM Surabaya 01 Nuning dan Abdul Hadi secara langsung.
Informasi keluhan Eksi itu dirinya ketahui langsung dari Nuning dan Abdul Hadi.
"Komplain katanya barang yang mereka terima itu kurang banyak gitu kan. (Komplain) ke Bu Nuning sama ke Pak Hadi langsung," jelas Yuki.