Prabowo pun meminta para hakim untuk bersatu bahu membahu membenahi negara.
"Kita yakinkan semua orang, semua pihak, apalagi mereka yang menerima fasilitas dari negara, para pengusaha-pengusaha besar itu bisa bayar pajak, bayar kewajiban mereka dengan sebaik-baiknya," jelasnya.
"Pada saatnya nanti, saya bisa minta waktu untuk saya bisa mungkin tetap muka dan bicara langsung sama saudara-saudara," katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa kunci negara maju adalah negara yang bebas dari korupsi, tentunya didukung para hakim yang tidak mudah 'dibeli'.
"Percayalah bahwa kunci dari negara yang maju, dari negara yang baik, dari negara yang bebas korupsi, kuncinya adalah hakim-hakim harus tidak boleh dibeli orang."
"Karena itu hakim-hakim harus kuat, dan kondisinya harus yang baik, yang terbaik yang bisa kita bikin. Itu tekad saya," pungkasnya.
Setelah Prabowo menutup penyampaiannya, para hakim kembali memberikan standing applause.
Tampak beberapa dari mereka menangis haru di kursinya.
Sementara itu, hakim lainnya terlihat berpelukan.
Ada pula hakim yang meneriakkan takbir sambil berdiri.
Baca juga: DPR Usul Gaji dan Tunjangan Hakim Diatur dalam Undang-undang
Kata Jokowi soal Protes Hakim
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menanggapi soal aksi protes para hakim persidangan yang meminta peningkatan kesejahteraan, termasuk soal kenaikan gaji pokok bulanan ini.
Jokowi mengatakan, tuntutan kenaikan gaji sedang dalam proses perhitungan.
"Semuanya baru dihitung, dan dikalkulasi," ujar Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024), dikutip dari Kompas.com.