"(Transisi pemerintahan) berjalan dengan baik. Berjalan dengan baik. Enggak ada masalah," ungkap Jokowi.
Menurutnya, untuk mendukung transisi, segala badan dan peraturan perundang-undangan sudah bisa diselesaikan. Cara-cara tersebut akan semakin memuluskan keberlanjutan.
"Badan-badan perlu dipersiapkan sebelum pelantikan saya kira, undang-undang, juga bisa diselesaikan,” imbuhnya.
“Saya kira akan memuluskan keberlanjutan, akan melancarkan nanti memuluskan juga di hari pelantikan di tanggal 20 Oktober mendatang," lanjutnya.
Baca juga: Jokowi Dikabarkan Tolak PDI Perjuangan Masuk Kabinet Prabowo, Begini Kata Puan Maharani
Sebagai informasi, Jokowi akan purnatugas pada 20 Oktober 2024 seiring dengan pelantikan Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih.
Jokowi dalam beberapa kesempatan juga telah meminta jajarannya untuk mendukung proses transisi.
Sementara itu, mengenai rencana pertemuan antara Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat angkat bicara.
Jokowi menilai pertemuan tersebut sangat baik.
Hal itu ia sampaikan usai meresmikan RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (2/10) lalu.
"Ya saya kira baik pertemuan itu," kata Jokowi.
Menurut Jokowi komunikasi antar tokoh tokoh bangsa sangat penting terutama untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Sehingga komunikasi antar tokoh-tokoh bangsa bisa sambung untuk kemajuan negara, untuk kemajuan bangsa," ujarnya.
Meski telah menyampaikan itu di media, namun santer juga beredar kabar Jokowi ternyata tak merestui rencana pertemuan antara Prabowo dengan Megawati itu.
Sumber lain yang ditemui Tribunnews mengatakan Jokowi tidak merestui rencana pertemuan kedua tokoh pimpinan partai tersebut.
Apalagi, diketahui jika hubungan Presiden Jokowi tidak baik-baik saja dengan Megawati, pada Pilpres 2024, lalu.
Sumber itu menyebut jika Presiden Jokowi kurang berkenan jika Prabowo dekat dengan Megawati.
Termasuk, soal kemungkinan PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo.
“Jokowi tak ‘restui’ pertemuan itu,” ungkapnya. (*)