Tak berselang lama dari itu, kapal tiba-tiba meledak. Sisi kamar terbuka imbas ledakan dan Sherly terpental ke depan kapal.
"Biasanya BBM diisi kita di kapal juga baik-baik saja, nggak tahu kenapa kali ini kapalnya meledak," ucapnya.
Baca juga: Profil Sherly Tjoanda, Istri Benny Laos Cagub Maluku Utara yang Didorong Gantikan Pencalonan Suami
Saat itu ia berusaha mau menyelam untuk mencari suaminya.
Namun kakinya tidak bisa digerakkan karena luka bakar imbas ledakan.
Dirinya kemudian ditarik naik ke daratan.
Sherly dilarikan ke puskesmas terdekat, sementara suaminya dibawa ke rumah sakit.
Sewaktu menghampiri suaminya yang sedang dirawat, denyut jantung Benny Laos masih ada.
Seketika itu Sherly berdoa agar suaminya bisa selamat.
Tapi rumah sakit tempat Benny Laos dirawat tidak memiliki fasilitas darurat apapun.
Alat bantu pernapasan hanya sebatas pompa manual, tanpa ada inkubator atau alat darurat kesehatan lainnya.
"Pak Benny masih punya nadi, tapi dia nggak bisa bernapas sendiri. Seandainya ada alat picu jantung mungkin semua akan berbeda," tutur Sherly.
"Saya berdoa nggak mungkin pak Benny selesai di sini nggak mungkin," lirih Sherly menahan tangis.
Sherly sempat punya harapan ketika dijanjikan ada helikopter yang akan menjemput.
Tapi hari sudah gelap dan Taliabu tak punya landasan yang layak sehingga kiriman helikopter baru bisa ke lokasi keesokan harinya.