Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menko Polhukam periode Oktober 2019 - Februari 2024, Mahfud MD, menyoroti wajah-wajah baru di deretan calon menteri, calon wakil menteri, dan calon kepala lembaga yang mendatangi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) lalu.

Menurut Mahfud, hal tersebut positif mengingat perlu ada sirkulasi kekuasaan.

Baca juga: Daftar Tokoh yang Terlihat Ikut Pembekalan Calon Menteri di Rumah Prabowo, Ada Nama Baru

Ia pun mengungkit pengalamannya saat diberikan kesempatan menjabat Menko Polhukam.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam tayangan bertajuk Terus Terang Mahfud MD yang diunggah di kanal Youtube Mahfud MD Official pada Selasa (15/10/2024).

Baca juga: 2 Sosok dan Sepak Terjang Eks Kader PDIP Dapat Jatah Kursi Menteri-Wamenteri Kabinet Prabowo-Gibran

"Tapi (wajah) yang baru-baru ini yang banyak, menurut saya bagus, nggak apa-apa. Kan harus ada sirkulasi kan kekuasaannya. Yang baru-baru muncul ini biar diberi kesempatan saja untuk maju," ujar Mahfud.

"Toh ketika dulu kita maju juga ke pemerintahan kan kita baru juga kan. Diberi kesempatan. Lalu yang satu berprestasi, yang satu terpuruk dan seterusnya. Itu biar saja. Nanti Pak Prabowo kan bisa mengevaluasi," sambungnya.

Selain itu, Mahfud juga menyoroti sosok-sosok yang pernah bekerja bersamanya dalam Kabinet Indonesia Maju yang juga mendatangi kediaman Prabowo tersebut.

Menurutnya, terdapat lima orang yang ia kenal adalah sosok yang baik, profesional, dan penuh dedikasi. 

"Iya yang saya kenal dekat itu memang baik-baik. Memang penuh dedikasi, yang sisanya yang saya kenal ya kita lihat perkembangannya," ungkapnya. 

Namun, Mahfud enggan menilai baik buruk mereka.

Ia memilih untuk membiarkan mereka bekerja lebih dulu.

Baca juga: Prabowo Belum Libatkan KPK dalam Proses Pemilihan Calon Menteri

"Kalau pemimpinnya baik yang jelek-jelek ini akan ikut baik. Ya kan? Tetapi kalau pemimpinnya tidak baik, yang jelek-jelek ini akan tambah ketidakbaikan. Ketidakbaikan bagi pimpinan dan ketidakbaikan bagi dirinya sendiri. Kan begitu kan?" kata Mahfud yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

"Mengambil keuntungan diri sendiri, sambil memberi keuntungan ke pimpinan itu kan orang tidak baik. Saya kira Pak Prabowo sudah tidak perlu itu lagi," ungkap Mahfud yang juga pernah duduk sebagai anggota DPR RI itu.