News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei Persepsi Petani 2024:  Kedaulatan Pangan Makin Sulit Terwujud

Editor: Dodi Esvandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Survei Persepsi Petani 2024 yang dilakukan terhadap 304 petani di seluruh Indonesia pada 10-20 September lalu mengungkapkan, konflik agraria semakin membara, guremisasi lahan petani semakin parah, dan kedaulatan pangan semakin sulit terwujud.

Alhasil, selama ini apapun program pemerintah ternyata tidak berhasil meningkatkan pendapatan petani. 

Partisipasi petani dalam perumusan kebijakan harga juga belum maksimal, hanya 36,2 persen yang dilibatkan.

“Dari banyaknya persoalan yang dihadapi petani, salah satu penyebab mendasarnya adalah kegagalan pemerintah menerjemahkan dan mewujudkan cita-cita kedaulatan pangan melalui berbagai kebijakan dan programnya. 

Dengan berpegang pada konsep dan paradigma kedaulatan pangan yang berkembang saat ini, kebijakan dan program pemerintah seperti tidak menjawab persoalan atau bahkan salah arah,” jelas Hermanu.

Kondisi pada 2024 ternyata lebih buruk dari tahun 2018. 

Survei tahun 2018 menunjukkan petani yang mendapat harga rendah hanya 22 persen, namun melejit hingga dua kali lipat pada enam tahun berikutnya. 

Hal serupa juga terjadi pada pelibatan petani yang semakin rendah, di mana 28 persen petani yang mengeluhkan tidak diajak dalam perumusan kebijakan harga. 

Namun, meningkat hingga mencapai 53,3 persen pada tahun 2024.

Baca juga: Bertemu Prabowo di Kertanegara, Zulkifli Hasan Diminta Jadi Menteri Lagi, Singgung Swasembada Pangan

Aspek pangan berkelanjutan menggambarkan daya resiliensi petani dalam memenuhi kebutuhan pangannya. 

Hasil Survei Persepsi Petani 2024 juga menunjukkan bahwa 85,2 persen petani mengonsumsi pangan yang dihasilkan sendiri atau dari lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. 

Kemampuan petani untuk mencukupi kebutuhan pangan harian mereka adalah gambaran kemandirian, sekaligus perjuangan hidup.

“Banyak dari petani di Indonesia yang masuk dalam kategori keluarga miskin. 
Karenanya, ada keterbatasan akses terhadap pangan yang lebih beragam. Petani memilih untuk hidup lebih sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Sebanyak 71,4 persen petani juga mengatakan bahwa saat ini lebih mudah mendapatkan pangan lokal,” lanjut Hermanu.

Saat ini, tantangan petani di Indonesia semakin pelik dengan dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh mereka. 

Suhu rata-rata Bumi terus meningkat, sehingga merusak kesimbangan cuaca dan iklim. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini