Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Musisi legendaris Bimbo dan sejumlah penampil akan menjadi pengisi Malam puncak peringatan Hari Santri 2024 di Jakarta, Senin (21/10/2024) mendatang.
Ada juga Fadly (Padi), Wafiq Azizah, Humayra Syifa, Husain Alatas, Anisa Rahman, Veve Zulfikar, dan Sastro Adi juga akan mengisi kegiatan dengan iringan musiknya NU Light Orchestra.
Baca juga: Apel Hari Santri 22 Oktober 2024, Ini Ketentuan Pelaksanaannya
Rangkaian acara Hari Santri 2024 akan ditutup dengan Apel Hari Santri yang mengambil tempat di Tugu Proklamasi, Jakarta pada Selasa (22/10/2024).
Nantinya apel tersebut, akan hadir sebagai pembina upacara Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Basnang Said mengatakan, peringatan hari santri menjadi penegasan bahwa pesantren telah memasuki era baru yang lebih rekognitif dan diafirmasi penuh oleh pemerintah.
"UU Pesantren telah membawa perubahan besar pada pendidikan di Indonesia, di mana pesantren mendapat pengakuan sebagai lembaga pendidikan yang sah dalam sistem pendidikan nasional," katanya di Jakarta (19/10/2024).
Sebelum UU Pesantren disahkan tahun 2019, pendidikan pesantren dianggap diakui dalam Sistem Pendidikan Nasional, dan dianggap tidak setara dengan sekolah berijazah pemerintah.
Baca juga: Sambut Hari Santri 2024, Kemenag Latih Santri Jadi Content Creator dan Mahir Artificial Intelligence
Setelah diundangkannya Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, pendidikan pesantren memiliki status yang sama dengan pendidikan formal lainnya.
"UU tersebut telah mengakui secara sah keberadaan pendidikan pesantren, sehingga ijazah pesantren memiliki legalitas yang jelas," imbuh Basnang Said.
Salah satu implementasi dari UU Pesantren, adalah pemberian dana Abadi Pesantren yang telah disiapkan sejumlah Rp56 triliun dari Rp139 trilun komitmen presiden, ditambah Dana Kemandirian Pesantren sebesar Rp250 miliar, serta berbagai bentuk bantuan lainnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad meminta pihak pesantren menyikapi era baru pesantren ini secara positif.
"Peringatan ini wujud penghargaan pemerintah atas kontribusi pesantren dalam pendidikan bangsa selama ini. Tetapi juga menjadi tanggungjawab pesantren menciptakan generasi bangsa yang makin berkualitas, setelah afirmasi yang diberikan pemerintah," kata dia.
Hari santri, lanjut Abu Rokhmad, adalah peneguhan bersama agar negara senantiasa mengayomi seluruh entitas masyarakat, terutama yang berjasa besar dalam proses pencerdasan bangsa.
"Santri itu bukan hanya mereka yang mondok, tetapi umat Islam yang memiliki basis keilmuan memadai dan memiliki daya pikir terbuka serta menyebarkan agama Islam dalam rangka mendamaikan dan menjadi rahmatan lil alamin.
Mereka adalah generasi yang cinta tanah air dengan berlandaskan agama" tutur dia.
Selain penampilan para musisi, digelar pula pameran foto dan video untuk santri dan pesantren.