Tetapi untuk mewujudkan destinasi wisata kelas dunia masih memerlukan penaganan secara terpadu yang terintegrasi diantara aspek pendukung lainnya.
Sanggam memaparkan berbagai pandanganya yang cukup mendasar untuk pengembangan dan pembangunan kawasan destinasi menuju wisata kelas dunia. Khususnya pasar yang akan diambil.
Dia menilai perhatian pemerintahan Jokowi sudah membuka akses dengan pembangunan berbagai saran dan prasarana.
Satu di antaranya infrastruktur jalan guna memperpendek jarak tempuh ke kawasan destinasi wisata. Seperti pembukaan jalan tol menuju kawasan wisata Danau Toba.
Akan tetapi, sarana dan prasarana yang ada sekarang, belum memadai mendatangkan wisatawan, karena yang ditawarkan masih monoton hanya mengandalkan keindahan alamnya saja.
"Artinya belum ada bentuk produk yang dimunculkan sebagai usaha memberikan nilai tambah," katanya.
Sanggam Hutapea mendorong Presiden Prabowo Subianto saat membentuk kabinetnya usai dilantik sebagai presiden, haruslah menempatkan orang yang memahami betul dunia pariwisata, sehingga pengembangan dan promosi pariwisata Indonesia tepat sasaran.
Menurutnya, menteri periwisata era Prabowo harus mampu melakukan evaluasi dan menata kembali apa yang dibutuhkan destinasi pariwisata.
Khususnya bagaimana cara efektif untuk memasarkan pariwisata Indonesia.
"Sebagai pelaku dan pemerhati pariwisata saya berharap, Presiden Prabowo Subianto menjadi sektor pariwisata sebagai andalan meningkatkan pendapatan negara dan mensejahterakan masyarakat," pungkasnya.