Selanjutnya kegiatan kampanye Ndaru di Wonosobo, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Brebes, Batang, Kendal, Semarang, Blora, Purbalinga (Jawa Tengah).
Kemudian berlanjut ke Bangkalan Madura, Banyuwangi, Jember (Jawa Timur), Bekasi, Bandung, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya (Jawa Barat), kemudian ke Langsa Aceh, Bukit Tinggi, Solok dan Padang di Sumatera Barat.
Lalu berlanjut ke Jambi, Banjarmasin Kalimantan Selatan, Pontianak Kalimantan Barat, Bali, Papua Tengah.
Ketika mengadakan Ndaru Bersholawat di Serang, Banten, Prabowo subianto Hadir dan bersumpah akan bekerja sekeras kerasnya untuk menjadikan kekayaan Indonesia dinikmati oleh seluruh Rakyat Indonesia.
Menurutnya, Ndaru hadir bersama 5000 anggotanya saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), dan melalui mimbar di GBK Prabowo Subianto menyebut Relawan Ndaru.
Namun, yang menjadi luar biasa adalah di usia yang belum genap setahun, Ndaru telah memiliki jaringan di 30 provinsi (DPW) sekitar 50 kabupaten dan kota (DPC) dan satu perwakilan luar negeri, yakni Amerika Serikat (AS).
Perjuangan Aditya Yusma, selaku Ketua Umum Ndaru, bahu membahu bersama Habib Sholeh Alatas dan pengurus Ndaru lainnya telah melahirkan kesukseskan dalam menjadikan Ndaru organisasi yang bukan hanya tuan rumah di negeri sendiri namun tamu kehormatan di mancanegara.
Aditya Yusma menyatakan, dalam mendukung pasangan Prabowo-Gibran hingga berhasil terpilih dalam Pilpres 2024, pihaknya mengunakan strategi.
Yaitu, menjaring para santri, alumni santri, pecinta, pengagum Habib Lutfi, masyarakat lintas agama, lintas etnis, suku dan ras.
"Kami memiliki slogan, "Yang Dekat Lebih mendekat, yang Jauh Mendekat”, yang memiliki arti bahwa Ndaru adalah organiasi yang terbuka untuk seluruh masyarkat Indonesia bahkan dunia, tidak eksklusif," tuturnya.
Baca juga: Airlangga Hartarto Dilantik Jadi Menko Perekonomian, Tak Akan Berebut Lahan dengan Luhut
"Kami tidak membatasi harus santri atau alumni santri Habib Lutfi bin Yahya, namun seluruh rakyat Indonesia yang memiliki pemahaman dan semangat tekad yang sama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan nasionalisme untuk mencegah tumbuhnya paham intoleransi, radikalisme, hingga terorisme" ujarnya.
Menurutnya, upaya tersebut bisa ditempuh melalui ekonomi kerakyatan, pendekatan budaya, pendekatan kultural, pendekatan seni, pendidikan, koperasi dan lain sebagainya sebagai wadah kesepahaman bersama seluruh rakyat Indonesia.
"NDaru terdiri dari berbagai macam kalangan lintas generasi yang siap bergerak untuk menjadi garda terdepan bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan, serta mendukung, mendampingi, berpartisipasi melaksanakan, dan menyukseskan program-program pemerintahan Bapak Presiden RI Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran secara ketat," kata Aditya.