Bahkan, sampai memegang jabatan direktur eksekutif dan komisaris.
Dekat dengan media, Bima Arya lantas dipercaya menjadi Pemimpin Redaksi majalah Rakyat Merdeka hingga 2010.
Baca juga: Prabowo Terbitkan Perpres tentang Kabinet Merah Putih, Sekretariat Kabinet Resmi Dibubarkan
Setelah itu, pria kelahiran 17 Desember 1972 ini mulai terjun ke politik praktis bersama PAN. Dia pun maju sebagai Wali Kota Bogor pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2013.
Berpasangan dengan Usmar Hariman, Bima Arya berhasil mengalahkan empat pasangan lainnya pada Pilkada Kota Bogor 2013.
Diberitakan Kompas.com, Bima Arya-Usmar Harimar berhasil memeroleh 132.835 suara atau 33,14 persen. Keduanya pun dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor pada 7 April 2014.
Membuat berbagai gebrakan penting selama memimpin Kota Bogor, Bima Arya kembali maju pada Pilkada Kota Bogor 2018.
Kali ini, Bima Arya berpasangan dengan mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dedie A Rachim. Pasangan Bima Arya-Dedie Rachim pun berhasil memenangkan Pilkada Kota Bogor melawan tiga pasangan calon (paslon) lainnya.
Bahkan, kemenangan keduanya diraih dengan angka yang cukup siginifikan yakni 215.708 suara atau 43,64 persen. Kemudian, Bima Arya dan Dedie Rachim dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor pada 20 April 2019.
Sementara itu, dalam kepengurusan PAN, Bima Arya pernah menjabat wakil ketua umum DPP PAN dan Ketua DPP Bidang Politik dan Komunikasi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Jabat Wamendagri, Bima Arya Berhenti Jadi Juru Kampanye Paslon Dedie Rachim - Jenal Mutaqin