Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP, Said Abdullah tak mempersoalkan komposisi Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto yang dianggap mengakomodir para pendukungnya di Pilpres 2024.
"Wajar-wajar saja kalau kemudian para pendukung, para koalisi kan ya, bagi gua (saya) manusiawi saja, bukan sesuatu (masalah)," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Terpenting, kata Said, anggota kabinet memiliki kompetensi dan kapasitas sesuai bidangnya masing-masing.
"Yang penting ukurannya sebagaimana disampaikan oleh Bapak Presiden di sidang paripurna visinya apa programnya apa kemudian kabinet yang dibentuk oleh presiden kompetensinya kapabilitasnya itu terpenuhi," ujarnya.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR periode 2019-2024 ini menilai, terlalu dini apabila Kabinet Merah Putih langsung dievaluasi sekarang.
"Kalau kemudian belum apa-apa kita memvonis (kabinet) presiden terlalu gemuk, nanti kita akan bisa, karena apa, belum apa-apa presiden sudah divonis," ucap Said.
Said menyarankan semua pihak agar memberikan kesempatan kepada Kabinet Prabowo bekerja, lalu nanti akan dievaluasi.
"Beri kesempatan dan pasti Bapak Presiden pasti juga akan mengevaluasi," ungkapnya.
Ketua DPP PDIP ini meyakini Prabowo memiliki alasan menempatkan banyak orang dalam kabinetnya.
Said menduga, hal tersebut agar target Presiden Prabowo bisa dicapai dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Adapun, Prabowo telah melantik 48 menteri yang akan membantunya dalam lima tahun mendatang.
Sementara wakil menteri terdapat 56. Sebab, beberapa kementerian ada yang memiliki dua hingga tiga wakil menteri.
Selain itu, terdapat beberapa kepala dan wakil badan, staf khusus hingga utusan khusus presiden yang baru dilantik.
Di mana, mayoritas anggota Kabinet Merah Putih diisi pendukungnya dalam kontestasi Pilpres 2024 lalu.