Sehari kemudian Prabowo mengganjar Luhut dengan 1 jabatan baru lagi sebagai Penasihat Khusus Presiden urusan Digitalisasi dan Teknologi.
Dengan statusnya sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut berwenang memberikan saran dan masukan kepada Presiden terkait dengan berbagai kebijakan dan strategi pemerintah di bidang ekonomi.
Sementara, terkait jabatan kedua Luhut sebagai penasihat khusus presiden urusan investasi, Luhut mengatakan dirinya diminta Presiden Prabowo Subianto membantu agar tata kelola Indonesia lebih baik.
Hal itu terutama yang berkaitan dengan digitalisasi untuk menciptakan efisiensi.
“Jadi source of revenue seperti e-catalog, Simbara, batu bara, nikel dan kelapa sawit dan govtech itu juga jadi target Presiden Prabowo,” kata Luhut.
Menteri Serba Bisa
Saat menjabat sebagai menteri di era Jokowi, Luhut disebut sebagai menteri serba bisa.
Berbagai tugas diberikan oleh Presiden Jokowi kala itu dan dikerjakan dengan tuntas oleh Luhut, terutama yang butuh penanganan cepat dan tuntas.
Mulai dari kasus Covid-19 hingga perdagangan dalam negeri diminta oleh Jokowi saat itu untuk diselesaikan Luhut diantaranya:
1. Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (tahun 2018)
2. Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (tahun 2020)
3. Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional (tahun 2021
4. Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (tahun 2021)
5. Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung (tahun 2021)
6. Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional (tahun 2022)
Jago Lobi dan Selesaikan Masalah
Di kalangan politisi, Luhut dikenal 'jago lobi'. Levelnya bukan lalgi nasional tapi internasional.
Punya banyak akal, serba bisa, dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan menjadi ciri khas Luhut di mata para koleganya.
Pandangan itu juga terangkum dalam buku berjudul Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-kita yang diluncurkan pada hari ulang tahunnya yang ke-76 pada Kamis 28 September 2023 lalu.
Luhut menerima buku itu sebagai kado ulang tahun dari penulis buku Peter F Gontha, disaksikan istri Luhut, Devi Simatupang, di Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dikutip dari Kompas.id, buku yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama dan ditulis Peter F Gontha dan Mahpudi ini berisi kesan dan kenangan dari 79 figur tentang Luhut.