TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah melantik Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2024) lalu.
Kabinet ini terdiri dari 48 menteri dan 55 wakil menteri.
Mereka baru saja melakukan retreat atau pembekalan di Akademi Militer Magelang Jawa Tengah akhir pekan lalu.
Kini para pembantu Presiden itu akan bekerja mensukseskan program pemerintah.
Nah untuk membantu aktivitas para menteri dan wakilnya, mereka akan mendapatkan mobil dinas dan rumah dinas dari negara.
Soal Mobil Dinas
Soal mobil dinas ternyata para menteri, wakil menteri diharuskan mengganti kendaraan dinasnya dari mobil impor ke kendaraan buatan dalam negeri.
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, menyatakan Presiden Prabowo telah menginstruksikan hal tersebut.
Menurut Anggito, Presiden telah memerintahkan para menteri dan pejabat eselon I tidak lagi memakai mobil impor.
Saat ini, para menteri dan pejabat eselon I masih menggunakan Toyota Alphard sebagai kendaraan dinas.
“Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad. Karena Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon 1 sama Menteri,” ujar Anggito dalam acara Puncak Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi UGM, Senin (28/10/2024).
Presiden Prabowo sudah mencontohkan penggunaan mobil buata dalam negeri saat pelantikan dirinya sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, Minggu, 20 Otober 2024.
Prabowo saat itu tidak menumpang sedan Mercedes-Benz S600 seperti Jokowi, dia menggunakan mobil Maung Garuda buatan PT Pindad saat pelantikan.
Mobil Maung produksi Pindad dirancang oleh Sigit Sentosa, seorang profesor dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan menggunakan 70 persen komponen lokal di proses perakitannya.
Kendaraan berwarna putih ini memiliki tampilan eksklusif dengan proteksi tinggi serta dilengkapi material berkualitas dan fitur-fitur canggih untuk kenyamanan dan keamanan.
Bagaimana dengan Rumah Dinas?
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan penyediaan fasilitas rumah dinas menteri Kabinet Merah Putih bukan sesuatu yang mendesak.
"Saya kira itu bukan sesuatu yang urgent juga. Karena kita menjadi menteri itu untuk mengabdi, bukan untuk mencari rumah dinas," kata Prasetyo di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024) lalu dikutip dari Kompas.com.
Rumah dinas yang tersedia saat ini kurang karena banyaknya jumlah menteri dan wakil menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Prasetyo menuturkan para menteri bekerja untuk mengabdi, bukan untuk mengharap rumah dinas.
Kendati begitu, pihaknya akan mengatur penggunaan rumah dinas menteri ke depan agar mencukupi.
"Pada perjalanannya nanti kita aturlah. Tapi itu bukan sesuatu yang harus, bukan sebuah fasilitas yang diharapkan oleh para teman-teman menteri," ucap dia.
Dia mengatakan, pihaknya akan menginventarisasi rumah dinas yang tersedia saat ini.
Di sisi lain, ia kembali menegaskan penyediaan bukan menjadi sebuah keharusan.
"Memang aturannya (disediakan) seperti itu. Tetapi, sekali lagi saya sampaikan, mungkin nanti kita inventarisir, kita lihat. Karena juga semua, hampir sebagian besar juga tinggal di Jakarta," tuturnya.