Sementara terkait penjualan Yuk Tukoni tersedia di berbagai platform, Instagram, WhatsApp, serta marketplace lainnya.
Tangkas Bergerak Memangkas Jarak
Yuk Tukoni terus berinovasi guna menjaga antusias pelanggan, lewat berbagai program andalan.
Program-program tersebut yakni Beli Dagangan Langganan (BDL), Pawon Tukoni, Bundling Hemat Tetap Nikmat, Program Reguler Mitra dan lainnya.
BDL misalnya, salah satu program Yuk Tukoni, di mana setiap bulannya Yuk Tukoni akan memilih satu produk kuliner yang potensial menjadi langganan banyak orang.
"Contohnya BDL bulan Mei itu Mie Ayam Pak Amin, setelah jadi BDL produk mie ayam tersebut kami kemas ulang dan kami beli untuk dibagikan ke kolega," kata Revo.
Selanjutnya Mie Ayam Pak Amin akan dibantu untuk meningkatkan penjualannya.
Yuk Tukoni juga menjual paket - paket produk kuliner.
Dalam satu paket berisi tujuh makanan, di dalamnya ada juga produk kuliner legendaris Yogyakarta, dan satu paketnya tersebut dijual Rp100 ribu.
Untuk pengiriman di wilayah Yogyakarta dan Sleman, konsumen hanya perlu mengirimkan alamat dengan share location melalui WhatsApp.
Biayanya untuk 0 - 10 kilometer (Km) Rp10 ribu, sedangkan setelah 10 km dihitung Rp2.000 per Km.
Yuk Tukoni juga melayani pengiriman sameday delivery, dengan coverage area Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya.
"Kita punya channel juga namanya Mang Jastip, itu ketika konsumen ingin beli produk lokal yang belum masuk di showcase-nya Yuk Tukoni, nah bisa dititipkan dalam pengiriman," ujarnya.
Berawal dari niat baik dan dikembangkan dengan cara sederhana, Yuk Tukoni membuktikan dapat meraup omzet hingga ratusan juga.
Revo menjelaskan bahkan marketplacenya tersebut pernah meraup omzet Rp 150 juta sampai Rp190 juta.
Tujuan besar Yuk Tukoni
Revo menyebut produk lokal Indonesia memiliki nilai jual yang tinggi.
Yuk Tukoni sendiri berusaha menampilkan dan menawarkan produk kuliner yang memiliki uniqe selling point, sehingga membedakan dari produk satu dengan yang lainnya.
Dan kini pasar terbesarnya di luar Yogyakarta, yakni Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.
“Saya yakin produk-produk lokal di Indonesia ini unik dan bisa eksis bahkan di ranah internasional, asal memenuhi syarat-syarat termasuk skala produksinya stabil untuk memenuhi permintaan konsumen juga standarisasinya harus mulai benar,” ungkap pria 38tahun itu.
Tujuan besar Yuk Tukoni adalah menjadi inkubator bagi UMKM-UMKM lokal.
Dirinya dan tim terus 'mengencangkan ikat pinggang' untuk mempertahankan Yuk Tukoni dan terus berguna bagi kemajuan UMKM kuliner lokal.
“Pelaku UMKM sendiri itu mereka butuh ruang untuk berkeluh kesah untuk berbagi cerita tentang perjalanan usahanya, kami ingin Yuk Tukoni ke depan bisa menjadi rumah UMKM Indonesia, nggak hanya menjualkan saja tapi kita bisa terus menjadi wadah untuk membantu usaha mereka berkembang,” tutup Revo.
Hingga akhirnya Revo dan Eri menjadi satu di antara generasi muda Indonesia yang dianggap Astra telah ikut serta mendukung pengembangan berkelanjutan di bidang kewirausahaan.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan bahwa generasi muda memang sudah semestinya memiliki kontribusi dalam memajukan Indonesia.
"Sejak dulu hingga sekarang generasi muda Indonesia senantiasa memiliki peran yang penting dalam kemamuan Indonesia. Oleh sebab itu, selama 15 tahun Astra terus mengapresiasi anak muda Indonesia yang semangat dalam berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Marilah bersama kita terus sebarkan inspirasi dan tetap semangat menciptakan solusi berkelanjutan untuk hari ini dan masa depan Indonesia," tutur Djony Bunarto Tjondro.
(*)