TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menurunkan investigator untuk menyelidiki kondisi dan keandalan truk serta penyebab pasti kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B arah ke Jakarta di Kabupaten Purwakarta, Senin sore, 11 November 2024 kemarin.
Truk tractor head yang menarik trailer flat bed bermuatan kertas karton bekas yang diduga menjadi pemicu kecelakaan tersebut memang bermerk Hino. Pelat nomornya adalah B 9940 JIN.
Truk sarat muatan tersebut sedang mengirim kertas karton bekas untuk didaur ulang di di Kecamatan Kragilan di Kabupaten Serang, Banten.
Investigasi berupa pemeriksaan kondisi fisik bangkai truk pasca kecelakaan mereka lakukan pada Selasa (12/11/2024) malam setelah truk nahas tersebut diderek ke pool derek Gerbang Tol Jatiluhur Purwakarta.
Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta dan HMSI mulai memeriksa bangkai truk tersebut sekitar pukul 20.00 WIB meliputi kondisi ban kendaraan, fungsi pengereman, bodi kendaraan hingga kondisi mesin.
Tim penguji juga memeriksa kelayakan kendaraan mulai dari rangka hingga sistem vital di truk tersebut.
Sedangkan tim HMSI memeriksa standarisasi truk apakah sudah ada perubahan atau sudah ada modifikasi pada truk tersebut.
Investigator HMSI juga memeriksa secara rinci hal terkecil hingga posisi yang seharusnya sesuai pabrikan, sejumlah alat diturunkan untuk memastikan kondisi semua komponen truk.
Pemeriksaan atas truk Hino tersebut dilakukan pada malam hari demi segera mengungkap misteri penyebab pasti kecelakaan yang melibatkan 17 kendaraan hingga menewaskan satu korban dan 28 orang alami luka-luka
"Untuk pemeriksaan ini kami masih melibatkan berbagai pihak, di samping dinas perhubungan, kami juga akan libatkan APM, agen pemegang merek, untuk mengetahui kondisi kendaraan," kata Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, Selasa (12/11/2024).
Baca juga: Hasil Olah TKP: Rouf, Sopir Truk Maut Kecelakaan Tol Cipularang Km 92 Gunakan Persneling Gigi 4
Pada Selasa pagi kemarin, kepolisian Polda Jabar dan Polres Purwakarta juga sudah melakukan olah TKP di Tol Cipularang KM 92B.
Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap sopir truk tronton bernama Rouf (44) yang hingga kemarin masih syok dan belum bisa dimintai keterangan. Rouf, warga Serang, Banten, hanya mengalami luka ringan dalam kecelakaan yang merenggut 1 nyawa dan puluhan orang luka-luka tersebut.
"Langkah-langkah yang kami ambil selain melakukan olah TKP adalah memeriksa kendaraan yang terlibat dan memintai keterangan dari saksi-saksi maupun sopir truk," kata AKBP Edwin Affandi.
Polisi Temukan Fakta Persneling Truk di Gigi 4
Berdasar hasil penyelidikan hari Selasa kemarin polisi menemukan fakta mengejutkan di TKP bahwa posisi truk penarik trailer yang dikemudikan Rouf, posisi persnelingnya ada di gigi 4.
Kondisi truk trailer pengangkut kertas karton bekas yang diduga kuat menjadi pemicu kecelakaan maut di ruas tol Cipularang Km 92 Purwakarta, arah ke Jakarta, Senin sore, 11 November 2024. (dok. Jasa Marga)
Kondisi tersebut tentu saja mengejutkan karena seharusnya sopir sudah memindahkan gigi transmisi truk ke posisi lebih rendah mengingat ruas tol yang dilintasi menjelang dan di lokasi kejadian kecelakaan memiliki kontur yang menurun dan merupakan ruas tol dengan turunan panjang.
Baca juga: Rouf Sopir Truk Maut Tinggal di Rumah Anyaman Bambu, Punya 5 Anak dan Rawat Kakaknya yang Lumpuh
"Kita tadi ke TKP, di situ turunan 5 km sampai TKP. Didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4 artinya ini gigi tinggi sementara di situ turunan," kata Kepala Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan.
Menurut Irjen Aan Suhanan, posisi persneling gigi yang tinggi itu tidak cocok untuk kondisi jalanan menurun.
Kondisi truk trailer pengangkut kertas karton bekas yang diduga kuat menjadi pemicu kecelakaan maut di ruas tol Cipularang Km 92 Purwakarta, arah ke Jakarta, Senin sore, 11 November 2024. (dok. Jasa Marga)
Sebab sang sopir tidak akan bisa memaksimalkan penggunaan engine brake yang merupakan rem bantu dengan memanfaatkan putaran rendah mesin.
Engine brake adalah teknik yang digunakan pada kendaraan untuk memperlambat laju mesin saat transmisi diturunkan pada gigi lebih rendah.
"Dalam posisi (truk) menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake," imbuh Irjen Aan Suhanan.
Baca juga: Pagi Ini Polisi Olah TKP Kecelakaan Maut Tol Cipularang Km 92, Lalu Lintas Dialihkan
"Artinya di turunan seperti ini (Tol Cipularang) pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," sambungnya.
Selain itu, penyidik juga tengah mencari adanya jejak rem di TKP. Lantaran hal tersebut, penyidik masih membuka kemungkinan adanya penyebab lain kecelakaan beruntun tersebut.
"Kita juga masih mencari jejak rem di sana, jadi penyebabnya kita masih selidiki. Bisa faktor manusia, bisa faktor kendaraan itu sendiri, bisa faktor jalan ataupun cuaca," ujar Irjen Aan Suhanan.
Pada saat kejadian, Rouf juga diduga tidak menggunakan jalur pengaman yang disediakan di Tol Cipularang.
Jalur pengaman ini berada di sisi kiri tol. Sementara posisi kecelakaan adalah di ruas tol Cipularang arah ke Jakarta.
Pada saat kejadian, Rouf mengemudikan truknya di jalur paling kanan. Hal itu terlihat dari rekaman video dashcam mobil ambulans yang berjalan beriringan dengan truk trailer yang Rouf kemudikan.
Semula, ambulans tersebut menyalip truk dari jalur kiri. Saat sudah di depan, pada detik-detik menjelang kecelakaan, truk yang dikemudikan Rouf tiba-tiba melaju kencang dan menyalip ambulans.
Kamera dashcam ambulans merekam truk yang Rouf kemudikan menyeruduk belasan mobil yang berjalan lamban di depannya karena ada penyempitan ruas tol karena ada perbaikan aspal.
Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, menegaskan, sebagai sopir truk, Rouf seharusnya hafal dan tahu kondisi jalanan di Tol Cipularang.
Karenanya untuk keamanan, telah disediakan jalur pengaman untuk kendaraan seperti truk yang membutuhkan bantuan dalam kondisi jalanan menurun.
Jalur pengaman tersebut berguna untuk meminimalisir kecelakaan terjadi dalam situasi jalanan menurun atau menanjak.
"Kita mengetahui kondisi geografis atau kontur jalan di Cipularang ini memang ada menanjak dan menurun. Kalau dari Bandung itu situasi menurun, kalau dari Jakarta situasi menanjak," ujarnya.
"Kewaspadaan sopir pada saat akan menuruni lereng jalanan yang landai yaitu sudah disiapkan beberapa jalur pengaman sebelum lokasi ini," pungkas AKBP Edwin Affandi.
Karena itu hari ini dan beberapa hari ke depan tim penyidik masih menelusuri apakah sopir truk tersebut sempat menggunakan jalur pengaman tersebut atau tidak sebelum kecelakaan beruntun.
"Ada jalur pengaman bagi kendaraan yang membutuhkan jalur pengaman tersebut. Kita masih menyelidiki apakah faktor penyebab kecelakaan kemarin," ucap AKBP Edwin Affandi.
Keluarga Rouf, Sopir Truk Maut, Minta Perlindungan
Tunah, istri Rouf, sangat sedih mendengar kabar suaminya mengalami kecelakaan di ruas tol Cipularang Senin sore.
Apalagi dia mendengar truk trailer yang dikemudikan suaminya diduga menjadi pemicu kecelakaan karambol yang melibatkan 17 mobil dengan 1 korban meninggal dan puluhan luka berat dan ringan.
Seperti terungkap dalam rekaman video yang diunggah akun Instagram @jabodetabek24info, Selasa (12/11/2024), dengan ekspresi sedih, Tunah berharap agar suaminya mendapatkan pertolongan dan perlindungan hukum.
"Nggak punya apa-apa di sini. Tidur saja menumpang ke orangtua. Nggak ada tempat."
"Tolon dibantu suami saya, saya minta tolong. Mohon doanya. Saya minta tolong diurusin yang bener. Anak saya kecil-kecil, kasihan," ucap Tunah dengan suara terbata-bata.
"Tolong, saya mohon tolong bantu suami saya. Suami saya juga nggak tahu apa-apa gimana bawa mobilnya nggak tahu."
"Saya ingin menemui, tolong bantu suami saya. Tolong bantu."
Tunah mengatakan, tiga bulan sebelum kecelakaan, suaminya terlihat sibuk memperbaiki truk yang terlibat kecelakaan tersebut.
Menurutnya, muatan kertas karton bekas yang dibawa Rouf akan diantarkan ke PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk di Kecamatan Kragilan di Kabupaten Serang.
Laporan Reporter Deanza Falevi/Choirul Arifin