"Begitu Kejaksaan Agung menetapkan salah satu eks menteri di Kementerian Perdagangan, saya menyatakan salut, dan kami mendukung penuh itu. Silahkan lakukan," kata Benny saat rapat kerja bersama Jaksa Agung RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Kendati begitu, kata Benny, penetapan tersangka terhadap Tom Lembong menuai polemik di publik.
Dirinya bertanya-tanya soal bagaimana sikap dan ketegasan jajaran Kejaksaan Agung RI setelah ini.
Jika iya, dirinya berkelakar berarti untuk ke depan hanya tinggal menunggu siapa lagi mantan pejabat negara yang akan terjaring.
"Menurut saya, kalau pak Tom Lombong pada saat ini ditetapkan sebagai tersangka, menurut saya itu hanyalah strategi Kejaksaan Agung. Berarti yang lain-lainnya siap menanti peristiwa yang kurang enak itu," kata dia.
"Jadi, saya punya positive thinking, dan menurut saya itu strategi yang tepat, sebab yang lain-lain itu agak sulit kalau pak Jaksa Agung. Mungkin itu yang gampang," sambung Benny.
Perkara yang melibatkan Tom Lembong juga diharapkan oleh legislator Demokrat tersebut sebagai pintu masuk untuk penegakan hukum terhadap para koruptor ke depan.
Jangan sampai kata dia, penegakan hukum hanya berhenti di perkara Tom Lembong.
"Itu pintu masuk, mudah-mudahan pintu masuk betul, Pak Jaksa Agung, jadi jangan sampai batas sampai di pintu masuk," kata dia.
"Tapi bagaimana masuk lebih dalam kalau yang dangkal ini belum disentuh. Sentuh yang dangkal dulu baru masuk ke laut yang lebih dalam lagi. Kami menunggu," tukas Benny.