TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha di Surabaya, Ivan Sugianto ditangkap polisi di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo pada Kamis (14/11/2024) setelah viral memaksa siswa SMA Gloria 2 sujud dan menggonggong.
Setelah menyandang status tersangka, kini Ivan dibayangi ancaman hukuman tiga tahun penjara dan dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak atas tindakannya tersebut.
"Pasal yang disangkakan, Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak dan atau Pasal 335 ayat 1 butir 1 KUHP, ancaman hukumannya 3 tahun penjara," kata Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (14/11/2024).
Tidak hanya itu, Ivan juga terancam jeratan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana.
PPATK juga sudah memblokir belasan rekening Ivan Sugianto yang dicurigai terkait TPPU.
"Ya (rekening) dia kami blokir," ucap Ivan Yustiavandana, Kamis, dikutip dari Surya.co.
Tak hanya rekening pribadi saja, rekening klub malam yang diduga milik Ivan, yakni Valhalla Spectaclub Surabaya, juga diblokir oleh PPATK.
Bisnis Ivan yang selama ini dia bangun itu pun terancam hancur.
Tercatat, ada belasan rekening lain terkait Ivan yang turut diblokir PPATK.
"Iya (rekening Valhalla turut diblokir), ada belasan (rekening), berkembang terus, (kasus) masih jalan," tuturnya.
Baca juga: PPATK Blokir Rekening Ivan Sugianto dan Klub Malam Valhalla Spectaclub Surabaya
Sebelum digiring ke ruang tahanan Polrestabes Surabaya, Ivan diperiksa dulu di Gedung Unit PPK dan Jatanras Polrestabes Surabaya selama berjam-jam.
Ivan Sugianto Menangis Akui Menyesal dan Minta Maaf
Ivan Sugianto mengaku menyesali perbuatannya yang memaksa siswa SMA Gloria 2 Surabaya, yakni ET sujud dan menggonggong di hadapannya.
Pernyataan Ivan itu disampaikan melalui video yang diunggah di akun X (dulu Twitter) pribadinya, yakni @LexWU_13.
Dalam video tersebut, Ivan menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang telah terjadi.
Dia terutama minta maaf kepada siswa yang dia minta sujud dan menggonggong di hadapannya, yakni ET, dan kedua orang tuanya.
"Saya sebagai orang tua dari AL (inisial), saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya dan saya benar-benar menyesal atas perbuatan dan kegaduhan yang telah terjadi," ungkapnya.
"Permintaan maaf ini saya sampaikan kepada SMA Gloria 2, kepada orang tua siswa, terutama kepada ET (inisial), dan kedua orang tuanya."
"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang telah saya perbuat," ucap Ivan.
Ivan mengatakan alasannya baru buka suara sekarang adalah karena selama ini dia memilih untuk diam dan intropeksi diri atas peristiwa yang terjadi.
"Selama ini saya lebih memilih diam, saya lebih memilih untuk intropeksi diri atas perbuatan yang terjadi."
"Semoga Tuhan bisa mengampuni saya, semoga Tuhan bisa menjadikan saya menjadi manusia yang lebih baik," harapnya.
Dia pun berharap masyarakat Indonesia bisa mengampuni perbuatannya tersebut.
"Saya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga Surabaya, saya berharap bisa mengampuni saya," ucap Ivan.
Tidak lupa, pada akhir video, Ivan juga tampak menangis dan meminta maaf kepada keluarganya karena sudah membuat mereka malu atas perbuatannya.
"Untuk istri dan anak saya, papa minta maaf atas perbuatan yang sudah membuat kalian malu," ungkap Ivan.
Duduk Perkara
Sudiman juga menjelaskan keributan itu dipicu saling ejek siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya berinisial ET dengan siswa SMA Cita Hati Surabaya berinisial AL (anak Ivan), saat pertandingan basket di mal.
ET mengejek AL yang sekolahnya kalah dalam pertandingan basket tersebut.
Siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya mengejek siswa SMA Cita Hati Surabaya di media sosial (medsos), lewat direct message (DM).
Dalam percakapannya, ET meledek AL seperti poodle.
"Kamu tau poodle itu apa kan," kata ET.
"Pantes gak bro? Bro kita kenal aja engga. Menurutmu sendiri poodle itu apa?" timpal AL.
"Anjing lucu. Search-en," jawab ET.
"Kamu mau ta disamakan sama binatang? iya kamu tak samakan sama anjing mau ta?" kata AL.
Kepada ayahnya, AL mengadukan olokan ET itu.
Karena tidak terima anaknya diolok-olok, Ivan mendatangi SMA Kristen Gloria 2 Surabaya bersama sekelompok orang untuk mencari keberadaan ET untuk menuntut permintaan maaf.
Kedatangan Ivan itu yang kemudian memicu keributan, salah satunya karena menyuruh ET bersujud dan menggonggong.
Melihat sang anak diminta sujud dan menggonggong, ibu ET tidak kuat dan akhirnya pingsan.
Kejadian tersebut kemudian viral di media sosial (medsos).
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co dengan judul Imbas Ivan Sugianto Ditangkap Usai Paksa Siswa Sujud Menggongong, Bisnis Terancam, Bisa Lama di Bui
(Tribunnews.com/Rifqah/Milani Resti) (TribunJatim.com/Rony Hermawan) (Surya.co/Tony Hermawan)