"Yang saya tahu, pihak Dinsos belum pernah datang untuk sekadar menengok atau membantu Oma Metia," ujar Yanto, seperti yang dilaporkan di saluran YouTube echayosiaofficial pada 16 November 2024.
Untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya, Oma Metia mengandalkan bantuan dari Yanto dan sepupunya.
Sepupunya yang tinggal di Pondok Labu rutin mengirimkan bahan makanan setiap bulan.
"Saya juga sering membantu, kita kirim sayur dan buah setiap minggu. Istri saya bahkan membelikan daster baru untuknya," tambah Yanto.
Namun, meski banyak yang menawarkan bantuan, Oma Metia menolak mengenakan daster baru dan lebih memilih daster lama yang telah dikenakannya selama bertahun-tahun.
Rumah Oma meskipun terlihat besar, rumah itu kini terbengkalai, dikelilingi semak belukar dan daun kering yang berserakan.
"Dari luar, rumahnya kelihatan tua dan tak terawat. Ini adalah rumah yang dulunya cukup bagus," ungkap Yanto.
Di dalam rumah, plafon banyak yang hilang, dan perabotan berantakan, menjadikannya tidak layak huni.
Oma Metia sendiri terlihat ringkih dan harus hati-hati saat bergerak.
Ketika ditanya tentang kondisinya, ia hanya tersenyum pahit.
Yanto pernah berusaha membantu Oma Metia dengan menawarkan pembangunan rumah kecil di pekarangannya, agar ia bisa tinggal dengan lebih layak.
Namun, Oma Metia meminta agar pembangunan itu dihentikan.
"Biar saja, lebih baik bertahan di rumah tua ini," jawabnya, menunjukkan kerelaan dalam kesederhanaan yang dialaminya.
Rahasia kamar yang terkunci 25 tahun