"Maka di dalam proses ini yang dilakukan oleh PDI Perjuangan kita tidak akan pernah kehilangan dari gagasan gagasan ideal bahwa dari seorang rakyat biasa bisa berproses menjadi seorang pemimpin."
"Semuanya tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga dan kemudian bagaimana rapat kerja nasional yang kelima kami juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia."
"Tentang seorang pemimpin yang karena kekuasaannya kemudian bisa berubah dan melupakan cita-cita yang membentuknya," tutur Hasto.
Pada kesempatan itu, Hasto mengungkapkan momen yang mana membuat keanggotaan Gibran, Bobby, maupun Jokowi otomatis lepas dari PDIP.
"Ketika saudara Gibran dan Bobby dicalonkan oleh partai politik lain dan kemudian itu juga diendorse oleh Bapak Jokowi apalagi melalui suatu proses mencederai konstitusi dan demokrasi itu terbukti dengan pelanggaran etik yang sangat berat terhadap saudara Anwar Usman."
"Maka pada saat itu juga ketika konstitusi saja dikebiri maka otomatis status seluruh kelekatan keanggotaan yang berkaitan dengan PDI Perjuangan sudah dinyatakan berakhir," tegasnya.
Masih Simpan KTA PDIP
Jokowi sempat mengaku masih menyimpan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.
Jokowi juga mengaku masih bersahabat baik dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau Rudy.
Rudy merupakan Wakil Wali Kota Solo ketika Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2005.
"Urusan politik, urusan politik. Masa urusan sosial komunikasi kita ini kan teman dan sahabat baik yang sudah lama terjalin. Bestie kan," kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2024).
Meski begitu, Jokowi belum sempat bertemu dengan Rudy.
"Belum bertemu (Rudy). Ya nanti kalau beliau ada waktu. Enggak ada masalah," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi mengaku masih menyimpan KTA.
"Ya masih disimpan (KTA PDIP)," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Masih Bestie dengan Ketua DPC Solo Tapi Tak Lagi Bagian PDIP, Jokowi: Berarti Partainya Perorangan.
(Tribunnews.com/Deni/Gilang)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)