Bernama asli Suyati, Yati Pesek adalah seniman serba bisa dari Yogyakarta.
Berdasarkan tesis milik Pujiyani yang disusun tahun 2015 berjudul Yati Pesek Seniman Serba Bisa dalam Seni Pertunjukan Populer, Yati adalah perempuan kelahiran 8 Agustus 1952.
Ayahnya seorang pengrawit dan ibunya seorang penari. Keduanya merupakan pemain wayang orang.
Pada tahun 1980, Yati Pesek direkrut oleh Handhung Kussudiharja masuk dalam Sandiwara Jenaka KR yang ditayangkan Televisi Republik Indonesia (TVRI) Yogyakarta setiap seminggu sekali selama sepuluh tahun.
Sejak itulah nama Yati Pesek mulai dikenal masyarakat, di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Yati Pesek Punya Gelar dari Keraton Surakarta
Selanjutnya Yati Pesek semakin dikenal ketika tayang bersama Sumarwoto dan Daryadi dalam acara Trio Jenaka KR.
Yati Pesek memiliki pengaruh yang cukup signifikan di dunia pentas seni.
Untuk itu, Keraton Surakarta memberikan Nawala Kekancingan atau Penghargaan Pangkat dan Nama kepada Yati.
Nawala Kekancingan itu diberikan pada 8 Juli 2009 dengan nomor 308/N/2009. Nama Yati menjadi Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Walitodiningrum.
Pada 17 Desember 2013, Yati Pesek juga menerima Anugerah Budaya dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Ia menerima penghargaan di bidang seni kethoprak.
Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.