Setelah itu, Johni dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Akpol Lemdiklat Polri.
Pada 2013, jenderal asal Bali ini dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.
Kemudian, Johni ditugaskan menjadi Karomisinter Divhubinter Polri pada tahun 2016.
Pada 2017, Johni Asadoma diutus untuk menduduki posisi jabatan sebagai Wakapolda Sulawesi Utara.
Satu tahun kemudian, Johni ditugaskan menjadi Wakapolda Nusa Tenggara Timur pada 2018.
Semenjak itu, karier Johni terus melenting ke atas.
Pada 2020, ia mendapat amanah untuk mengemban jabatan sebagai Kadivhubinter Polri.
Setelah itu, Johni diutus untuk menduduki kursi jabatan sebagai Kapolda NTT pada 2022.
Barulah di tahun 2023 Johanis Asadoma dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Misinter Divhubinter Polri dalam rangka pensiun.
Baca juga: Letjen TNI Drs. Nugroho Sulistyo Budi, M.M., M.Han.
Petinju berprestasi
Sebelum menjadi anggota Polri, Johni Asadoma adalah seorang petinju profesional.
Sebagai atlet tinju, Johni sudah pernah berlaga di kancah nasional hingga internasional.
Johni Asadoma tercatat pernah meraih medali emas kelas flyweight di SEA Games XII Singapore 1983, medali emas Piala Presiden VII 1984, dan medali perunggu di Kejuaraan Sarung Tinju Emas ke-7 1982.
Bahkan, Johni juga sempat membawa nama Indonesia ke Olimpiade XXII di Los Angeles pada tahun 1985.
Setelah sibuk menjadi anggota polisi, Johni Asadoma pun tak aktif lagi menjadi atlet tinju.