TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka turut menghadiri peresmian terowongan silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Jusuf tampak mengenakan baju batik dan peci berwarna putih.
Ia langsung memberikan sikap hormat ketika Presiden Prabowo Subianto melintas di depannya.
Jusuf juga sempat berbincang singkat, lalu tangannya ditepuk oleh Kepala Negara.
Diketahui Presiden Prabowo hadir untuk meresmikan terowongan silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral.
Proyek ini sebelumnya dibangun di era Presiden Jokowi, namun ia yang mendapat kesempatan meresmikan.
Prabowo pun mengucapkan terima kasih kepada Jokowi atas kerjanya mewujudkan terowongan ini.
"Terima kasih kepada semua tokoh yang berhasil untuk mewujudkan simbol ini yang sebenarnya harusnya diresmikan oleh Pak Joko Widodo. Saya kebagian enaknya aja, banyak yang bekerja," kata Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo juga bercanda jangan-jangan Jokowi saat ini tengah menonton peresmian terowongan tersebut dari layar kaca.
"Pak Jokowi mohon maaf aku yang resmikan," ujar Prabowo.
Prabowo mengaku sangat bergembira karena Terowongan Silaturahim ini merupakan simbol dari kerukunan antara umat beragama di Indonesia.
"Yang menjadikan bangsa kita memiliki ciri, yang sangat unik, dan yang sangat membanggakan yaitu suatu bangsa yang penuh perbedaan, suatu bangsa yang berbeda agama, berbeda suku, berbeda kelompok etnis, berbeda ras, berbeda bahasa daerah, berbeda adat istiadat tapi bisa bersatu, bisa rukun, karena memiliki cita-cita yang sama yaitu meraih suatu masa depan yang bisa memberi kebahagian untuk seluruh rakyat Republik Indonesia," katanya.
Menurut Prabowo, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling majemuk di dunia.
Indonesia memiliki 714 suku bangsa dan etnis yang tinggal di ribuan pulau. Masing masing kata Presiden memiliki agama, budaya, dan adat istiadat yang khas.
"Bagi kita perbedaan tidak boleh jadi sekat pemisah, perbedaan adalah kekayaan kita, perbedaan memberi energi kekuatan, perbedaan tidak boleh jadi sumber perpecahan," kata Prabowo.
"Kepemimpinan dari tokoh bangsa dan pendiri bangsa menunjukan arah yang benar, kita belajar toleransi, kita belajar empati, dan kita belajar hidup bersatu dan rukun," pungkasnya. (*)