News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Doel Setuju Prabowo Soal Pilkada Berbiaya Besar dan Lelah, Dukung Kepala Daerah Dipilih DPRD?

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur Jakarta 2024 terpilih Pramono Anung beri sambutan dalam acara syukuran kemenangan Pilkada Jakarta 2024 di Rumah Bersama Relawan (RBR) Pram-Doel, Jalan Diponegoro nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur Jakarta terpilih Rano Karno atau Doel menanggapi wacana Presiden Prabowo Subianto yang ingin kepala daerah dipilih oleh Anggota DPRD. Dia mengakui bahwa pilkada memang berbiaya besar dan melelahkan.

 


Doel menyatakan hal tersebut lantaran Pilkada kali ini digelar setelah pemilu legislatif dan pemilu presiden.

 


"Waduh, memang lelah, lelah. Makanya kan Pak Prabowo juga bilang, capek gitu, panjang. Jadi, nanti kita pikirkan mana yang terbaik buat Indonesia," kata Doel saat syukuran di Rumah Bersama Relawan (RBR) Pram-Doel di jalan Diponegoro nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/12/2024) 

 

Baca juga: Prabowo Usulkan Pilkada Dipilih DPRD, Pakar Kepemiluan Soroti Pemborosan KPU Pakai Private Jet


Namun, Doel menyatakan bahwa keputusan Pilkada dipilih DPRD tersebut merupakan ranah dari partai politik. Nantinya, semua harus urun rembuk untuk memutuskan secara bersama.

 


"Wah, itu kan keputusan politik partai. Artinya, saya ini kan bagian dari partai. Itu urun rembuk semua. Kalau memang setuju begitu, ya kita lakukan itu. Artinya, kalau memang tidak setuju, tentu ada alasan. Artinya kan, kita pilih pilkada itu kan dengan azas. azas itu kan jurdil," jelasnya.

 


Lebih lanjut, Doel mengaku pihaknya belum mendapat arahan apapun dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pernyataannya itu pun hanya pendapat pribadi.

 


"Sampai hari ini belum ada. Belum ada. Saya tidak bicara sebagai sikap partai, tapi saya bicara sebagai sikap saya pribadi," pungkasnya. 

 


Sebelumnya, Presiden RI yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengusulkan adanya perubahan sistem politik di Indonesia. Nantinya, eks Danjen Kopassus itu mengusulkan kepala daerah untuk dipilih dari DPRD.

 


Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat memberikan pidato dalam puncak perayaan HUT ke-60 partai Golkar di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Jawa Barat pada Kamis (12/12/2024) malam.

 

Baca juga: Reaksi PDIP Soal Prabowo Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD: Jangan Buru-buru


Prabowo pun mengajak seluruh ketua umum partai politik yang hadir dalam acara tersebut untuk mendukung wacana tersebut. Sebab, sistem politik demokrasi pemilihan langsung dianggap berbiaya mahal.

 


"Ketua umum partai Golkar, salah satu partai besar, tadi menyampaikan perlu ada pemikiran memperbaiki sistem parpol, apalagi ada Mba Puan kawan-kawan dari PDIP, kawan-kawan partai-partai lain mari kita berpikir," kata Prabowo.

 


Prabowo pun mengingatkan bahwasanya sistem politik dengan pemilihan langsung menghabiskan banyak uang negara dalam hitungan hari. Tak hanya itu, para tokoh politik juga harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

 


Ia pun memberikan contoh Malaysia, Singapura hingga India yang sudah melakukan pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Nantinya, para anggota DPRD menjadi penentu terpilihnya calon kepala daerah.

 


"Sekali milih anggota DPRD, DPRD itu lah yang milih gubernur milih bupati. Efisien gak keluar duit, efisien, kaya kita kaya," tegasnya.

 


Dengan begitu, kata Prabowo, anggaran negara bisa dipakai untuk keperluan program pemerintah lainnya. Misalnya, makan bergizi gratis bagi anak-anak hingga perbaikan sekolah.

Baca juga: Reaksi KPU, PDIP, DPR, dan Menkum soal Usul Prabowo Kepala Daerah Dipilih DPRD


Lalu, Prabowo pun menyentil para ketua umum parpol yang hadir dalam acara HUT Golkar tersebut. Dia pun berkelakar semuanya bisa memutuskan perubahan sistem politik pada malam ini.

 


"Banyak ketua umum (parpol) ini sebetulnya bisa kita putuskan malam ini juga, bagaimana? kalau saya, jangan terlalu dengarkan konsultan-konsultan asing, sskali lagi saya tidak mau mengajak, kita anti orang asing, tidak, tapi belum tentu mereka mikirin kita kok," tutupnya.
 

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini