News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Hari Ini

Hari Sejarah Nasional 14 Desember 2024, Berawal Seminar Sejarah Nasional Pertama Tahun 1957

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembukaan Seminar Sejarah Nasional I di Yogyakarta pada 1957, sebagai tonggak lahirnya historiografi modern Indonesia - Inilah asal usul Hari Sejarah Nasional 2024 setiap tanggal 14 Desember dan tujuan adanya Seminar Sejarah Nasional pertama diadakan.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah asal usul Hari Sejarah Nasional dan tujuan adanya peringatan tersebut.

Hari Sejarah Nasional diperingati setiap tanggal 14 Desember yang tahun ini jatuh pada hari ini, Sabtu (14/12/2024).

Peringatan Hari Sejarah Nasional 2024 bermula dari dimulainya Seminar Sejarah Nasional pertama pada 14 Desember 1957 di Yogyakarta.

Seminar Sejarah Nasional Pertama diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai pendapat dan saran sebagai pertimbangan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia.

Hingga suatu hari berbagai kalangan masyarakat yang melibatkan asosiasi profesi, komunitas pecinta sejarah, guru, dosen dan mahasiswa sejarah mengusulkan 14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional.

Kemudian gagasan Hari Sejarah Nasional 2024 ini mulai digaungkan pada tahun 2014.

Lantas, bagaimana awal mula diadakanya Seminar Sejarah Nasional Pertama?

Simak asal usul Seminar Sejarah Nasional Pertama yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber berikut ini.

Seminar Sejarah Nasional Pertama Tahun 1957

Pelaksanaaan Seminar Sejarah Nasional Pertama sangat penting diadakan mengingat adanya dua sisi dalam perjalan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Dua sisi itu ialah pandangan dari pihak Belanda dan pandangan pihak Indonesia.

Mengutip Kemendikbud, perdebatan tentang perspektif sejarah sudah dimulai sejak tahun 1928.

Baca juga: 14 Desember Memperingati Hari Apa? Ada Peringatan Hari Sejarah Nasional

Pada tahun itu, Bung Hatta mengecam keras pelajaran sejarah yang diberikan di sekolah-sekolah pemerintah, di mana nama-nama para pahlawan Belanda diajarkan seakan sebagai perumus kebanggaan kultural Indonesia.

Pada tahun 1930 Bung Karno memperkenalkan visi kesejarahan yang romantis (romantic historical vision): masa lalu yang gemilang, masa kini yang gelap gulita, dan masa depan yang penuh harapan.

Nanti pada tahun 1950-an romantisisme Bung Karno akan mendapatkan kematangan keilmuan di tangan Yamin dengan konsep Pancawarsanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini