News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi dan Kiprah Politiknya

Willy Aditya: NasDem Terbuka Anytime untuk Jokowi 

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden ke-7 Joko Widodo merespons soal pemecatan dirinya sebagai kader PDI Perjuangan. Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan partainya terbuka setiap saat untuk Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) apabila ingin bergabung.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan partainya terbuka setiap saat untuk Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) apabila ingin bergabung.

Willy menyebut, NasDem tak mau mencampuri keputusan PDIP melakukan pemecatan terhadap Jokowi.

"Ya kita serahkan pada Pak Jokowi lah. Pak Jokowi lebih tahu bagaimana dinamika politik ini, mana yang paling nyaman untuk Pak Jokowi," kata Willy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024).


Ketua Komisi XIII ini menegaskan, NasDem sangat terbuka jika nantinya mantan Gubernur DKI Jakarta itu mau bergabung.

"Monggo mawon Pak Jokowi, NasDem terbuka, anytime," ujar Willy.

Apalagi, kata Willy, Jokowi memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

"Pak Jokowi kan sudah ngerasain bagaimana nyamannya pundak Pak Surya, jadi monggo mawon kita serahkan pada Pak Jokowi," ucapnya.

Pemecatan Jokowi dan keluarganya diumumkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun, melalui sebuah video pada Senin (16/12/2024).

Dalam video tersebut, Komarudin menyampaikan bahwa keputusan ini diambil atas arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"DPP Partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap Saudara Joko Widodo, Saudara Gibran Rakabuming Raka, dan Saudara Bobby Nasution, serta 27 anggota lain yang kena pemecatan," kata Komarudin.

Baca juga: Kiprah Politik Jokowi dan Gibran Dinilai Tak Akan Redup Meski Dipecat PDIP, Yang Rugi Partai Banteng

Dia menegaskan, pemecatan ini merupakan sanksi organisasi yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. 

Atas pemecatan ini, Jokowi, Gibran, dan Bobby dilarang melakukan kegiatan apa pun atas nama PDIP.

"Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali dan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya," ucap Komarudin.

Surat pemecatan itu ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada 4 Desember 2024.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini