TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Kerajaan Hasyimiyah Yordania untuk Indonesia Sudqi Atallah Abdel Qader Al Omoush di kantor Kemnaker, Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Usai menerima Dubes Yordania, Yassierli menegaskan Indonesia berharap kehadiran Sudqi Al Omoush dapat meningkatkan hubungan persaudaraan dan kerja sama kedua negara khususnya di bidang ketenagakerjaan.

"Kami sangat menghargai kemitraan yang ada dan menyadari adanya peluang besar yang saling menguntungkan. Kita dapat menjajaki peluang kolaborasi dalam bidang industri ketenagakerjaan. Termasuk potensi kerja sama atau pertukaran pengetahuan yang dapat dilaksanakan antara Indonesia dengan Yordania, "  kata Yassierli.

Yassierli menambahkan Kemnaker akan mengidentifikasi beberapa potensi kerja sama antara Indonesia dan Yordania. Di antaranya peningkatan kapasitas SDM melalui program pelatihan vokasi, penyiapan tenaga kerja keahlian dan professional agar dapat mengisi pasar kerja di Yordania.

"Kerja sama ketenagakerjaan lain, misalnya tentang K3 dan isu lain yang relevan, "  ujar Yassierli didampingi Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi.

Dalam kesempatan sama, Anwar Sanusi mengatakan target berikutnya dalam waktu dekat, pihaknya akan menyiapkan nota kesepahaman secara intensif sebagai dasar untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dengan Yordania dan Kemnaker Indonesia dengan Kemnaker Yordania.

Anwar Sanusi mengungkapkan Indonesia dengan Yordania telah menjalin kerja sama dalam bidang penempatan pekerja migran Indonesia, dengan adanya Atnaker di Yordania. Melalui pertemuan ini, Anwar berharap dapat menjadi momentum baru untuk mengembangkan atau memperluas kerja sama yang saling menguntungkan di sektor yang lain. 

"Termasuk kerja sama perluasan kesempatan kerja melalui penempatan tenaga kerja terampil dan profesional Indonesia di Yordania. Karena Yordania membutuhkan tenaga professional, tentu kita akan siapkan melalui pelatihan vokasi," katanya.

Baca juga: Menaker Yassierli Wajibkan Upah Minimum Sektoral Lebih Tinggi dari UMP dan UMK 2025