Ia juga meminta nama baik anaknya yang difitnah polisi sebagai gangster dipulihkan.
"Pulihkan nama baik Gamma dan copot Kapolrestabes Semarang," kata Andi selepas melakukan orasi di Aksi Kamisan, dikutip dari Tribun Jateng.
Andi menuntut pencopotan Kapolrestabes karena diduga melakukan rekayasa kasus anak yang menewaskan anaknya.
Rekayasa tersebut berupa anaknya dituding sebagai anggota gangster dan melakukan penyerangan terhadap kepolisian menggunakan senjata tajam.
"Segera dilakukan (pencopotan) yang saya inginkan keadilan dan nama baik sebaik-baiknya bagi anak saya," ungkap dia.
Selain itu, dia meminta kepada pelaku penembakan anaknya Robig supaya diganjar hukuman yang maksimal dan seberat-beratnya.
"Banding yang dia ajukan soal pemecatan juga jangan diterima kalau diterima kan mencoreng nama institusi (Polri)," tuturnya.
Koordinator Aksi Kamisan Semarang Natael Bremana menuturkan, aksi kali ini tuntutannya masih sama yakni copot Kapolrestabes Semarang.
Ia menilai belum ada kejelasan soal pencopotan tersebut.
Padahal, ada dugaan kuat Kapolrestabes melakukan manipulasi, intervensi dan intimidasi terhadap para korban.
"Kami mendesak Presiden dan Kapolri untuk segera mencopot Kapolrestabes," ujar dia.
Pihaknya juga bakal terus turun ke jalan jika sampai akhir tahun ini belum ada kejelasan pencopotan Kapolrestabes Semarang.
"Kami akan terus turun ke jalan untuk menyuarakan keadilan ini," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Ayah Gamma Membara! Desak Kapolrestabes Semarang Dicopot dan Hapuskan Tuduhan Gangster
(Tribunnews.com/Rakli Almughni) (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)