Karya seni Yos Suprapto dianggap melenceng dari tema ‘Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan’ oleh kuratornya, Suwarno Wisetrotomo.
Lima lukisan Yos yakni berjudul Konoha I, Konoha II, Niscaya, Makan Malam, dan 2019 dianggap bernuansa vulgar hingga berisi makian.
Kelima lukisan tersebut diduga berkaitan dengan sosok mantan Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu, Suwarno selaku kurator meminta Yos Suprapto untuk menurunkan lima dari 30 lukisan yang akan dipamerkan.
Namun, Yos Suprapto menolak permintaan itu.
Penolakan tersebut berujung pada keputusan pembatalan pameran oleh pihak Galeri Nasional.
Bahkan, pameran yang telah disiapkan selama satu tahun itu terpaksa dibatalkan setelah pihak pengelola galeri memutuskan listrik dan mengunci akses menuju ruang utama pameran.
Peristiwa ini pun sempat ramai di media sosial dan berujung penurunan karya seni oleh Yos Suprapto sebagai pemiliknya.
Sejumlah tokoh publik pun ikut menanggapi permasalahan ini.
Salah satunya Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri dari almarhum Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Menurutnya, negara tidak seharusnya campur tangan dalam menilai sebuah karya seni.
Sebab, setiap ekspresi seni punya tempatnya sendiri di masyarakat.
"Apapun pendapat kita tentang sebuah karya seni itu adalah ekspresi yang selalu mengalir di masyarakat."
"Ada yang suka, ada yang tidak suka, nggak apa. Biarkan masyarakat yang menilai sendiri."