Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Paareira mengingatkan pemerintah untuk konsisten dalam komitmen memberantas korupsi.
Menurutnya, pemerintah kerap melontarkan wacana yang bertentangan dengan komitmen tersebut.
"Rakyat dibuat bingung oleh pernyataan-pernyataan kontradiktif oleh elite politik kita sendiri. Bapak presiden ketika pidato menyampaikan akan mengejar koruptor sampai ke kutub. Tetapi kemudian pemerintah ingin mengampuni koruptor, sekarang beda lagi,” ujar Hugo dalam keterangannya, Selasa (31/12/2024)
Politikus PDIP itu mengatakan pemerintah harus menunjukkan konsistensi dalam penegakan hukum terhadap koruptor yang merugikan negara.
Hugo khawatir tidak konsistennya pemerintah akan menggerus kepercayaan publik terhadap proses penegakan hukum.
Baca juga: Presiden Prabowo Minta Koruptor Dihukum Berat: Kalau Bisa Hukumannya 50 Tahun
"Pemerintah harus menunjukkan konsistensi dalam penegakan hukum, terutama terkait tindak pidana korupsi yang telah merugikan keuangan dan perekonomian negara," kata Andreas.
Dia mengatakan bahwa rakyat membutuhkan kepastian hukum dan keadilan yang nyata.
"Jangan sampai kebijakan atau wacana yang dilemparkan oleh pejabat negara malah dianggap menciptakan celah untuk penyalahgunaan," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Susun Regulasi Garap Tanah Sitaan dari Koruptor untuk Program 3 Juta Rumah
Lebih lanjut, Hugo mengatakan korupsi adalah masalah luar biasa yang membutuhkan pendekatan hukum yang tegas dan konsisten. Dia berharap pemerintah lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakan hukum agar tidak mencederai keadilan masyarakat.
"Konsistensi dalam penegakan hukum adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan jangan sampai kebijakan atau program yang dibuat membuat publik merasa tersakiti atau dikhianati oleh pimpinannya sendiri,” ujarnya.
Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto menjelaskan makna mau memaafkan koruptor jika mereka bertaubat mau kembalikan uang korupsi.
Dia mengatakan ucapannya tersebut merupakan bagian ajaran agama.
Prabowo kembali menyinggung akan memaafkan koruptor jika bertobat saat memberikan sambutan dalam perayaan natal nasional di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Sabtu (28/12/2024).