News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi dan Keluarga

Soal Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup versi OCCRP, KPK: Semua Warga Negara Sama di Muka Hukum

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024). | KPK memberikan responsnya terkait Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam daftar pemimpin terkorup di dunia versi OCCRP.

Menurut keterangan OCCRP, nama-nama yang masuk nominasi Tokoh Terkorup 2024 tidak semata diloloskan tanpa verifikasi.

Keputusan akhir ada di tangan enam dewan juri yang terdiri dari jurnalis investigasi Ghana, Anas Aremeyaw Anas; pakar anti-korupsi Inggris Raya, Susan Hawley; CEO Daraj.com Alia Ibrahim; co-founder OCCRP, Paul Radu; profesor kebijakan publik Universitas George Mason, Louis Shelley; dan co-founder OCCRP, Drew Sullivan.

 Organisasi tersebut menerangkan, Presiden Kenya William Ruto memperoleh nominasi terbanyak dengan 40.000 suara. Namun, dewan juri menilai Assad lebih pantas dinobatkan sebagai orang terkorup sedunia.

"Dewan juri kami meninjau seluruh nominasi, tetapi keputusan akhir ada di tangan juri. Ini bukan kontes popularitas," demikian keterangan OCCRP via media sosial X, Rabu (1/1/2024).

"Tahun ini, dewan juri memilih Bashar Al-Assad, mempertimbangkan kekacauan lintas-perbatasan dan kehancuran yang disebabkan rezimnya di Timur Tengah."

Baca juga: Jokowi Bersanding dengan Bashar Al-Assad Jadi Tokoh Terkorup, Noel Joman: Ya Nggak Pantas Lah

Tudingan Pesanan

Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer meragukan kredibilitas OCCRP.

Ia mempertanyakan indikator korupsi yang digunakan untuk menilai Jokowi.

“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?” kata Noel, Rabu (1/1/2025).

Noel menambahkan bahwa temuan OCCRP bisa jadi merupakan pesanan dari kelompok tertentu untuk menyudutkan Jokowi.

Ia menegaskan pentingnya bersatu menghadapi serangan terhadap Indonesia.

“Kalau OCCRP memang netral dan imparsial, jelaskan kriteria dan fakta mana yang dimasukkan dalam kriteria tersebut. Jangan menarik asumsi tanpa data dan fakta yang jelas. Jangan pula hanya berdasarkan persepsi yang tidak faktual,” jelasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Wahyu Aji)(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Baca berita lainnya terkait Jokowi dan Keluarga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini