Kehilangan ini terasa sangat menyakitkan karena kedekatan yang mereka miliki.
“Saya sangat dekat sekali dengan ayah saya. Apa-apa selalu sama Ayah. Teman ngobrol saya, teman bisnis saya, semuanya bareng Ayah,” kata dia.
Agam berharap agar almarhum ayahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Selagi Ayah masih ada, saya enggak pernah terpikir akan kehilangan beliau. Tapi sekarang, semuanya sudah berlalu. Ini sangat menyakitkan untuk saya,” tutup Agam dengan suara bergetar.
Niat Ilyas Beribadah Haji Tak Kesampaian
Ilyas sebelumnya telah berbicara dengan anaknya tentang rencananya untuk menunaikan ibadah haji.
Percakapan tersebut terjadi beberapa jam sebelum insiden tragis yang merenggut nyawanya.
“Sorenya, sebelum kejadian, Ayah dari kamar nyamperin saya yang lagi duduk di ruang tamu. Dia bilang, ‘Abang, Ayah mau pergi haji. Doain bisa tahun depan atau tahun depannya lagi,’” ungkap Agam.
Ilyas, dengan kesadaran akan panjangnya proses antrean haji, juga meminta Agam untuk mempersiapkan keberangkatannya.
“Kan haji lama bisa sampai 20 tahun. Kamu persiapkan ya, Bang,” ujar Ilyas, seperti ditirukan Agam.
Agam pun memberikan dukungan kepada ayahnya.
“Saya bilang, ‘Iya, Ayah. Nanti Agam persiapkan. Kalau gitu, Ayah duluan aja yang berangkat, Agam mah nanti,'” kenang Agam sambil menahan air mata.
Namun, rencana mulia tersebut harus terhenti akibat insiden penembakan yang terjadi hanya beberapa jam setelah percakapan itu.
Polisi Tangkap Pelaku
Polisi telah menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam kasus penembakan bos rental mobil.
Dari empat tersangka, salah satunya adalah Ajat Sudrajat, penyewa mobil milik korban.