TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agam Muhammad Nasrudin (26) anak pertama dari Ilyas Abdurahman korban tewas ditembak oknum prajurit TNI AL mengungkapan bahwa ayahnya telah menawarkan selesaikan perkara dengan damai.
Tapi dijelaskan Agam, oknum TNI AL malah menodong dengan pistol.
"Kita sudah berusaha negosiasi untuk diselesaikan dengan kepala dingin 'Bapak tenang pak, kita selesaikan dulu di warung ngopi-ngopi dulu,'" cerita Agam kepada Tribunnews.com ditemui di kediamannya di Tangerang dikutip Senin (6/1/2025).
Kemudian dikatakan Agam, saat itu oknum TNI AL tersebut langsung menodongkan pistol.
"Minggir kamu saya dari TNI AL. Kalau nggak minggir saya tabrak," kata Agam meniru perkara oknum tersebut.
Kemudian kata Agam setelah itu ada mobil Sigra menabrak dari Saketi.
"Saya kira itu orang lewat penasaran, kita tidak hiraukan, ternyata mundur sambil belok untuk incar kita semua, untuk ditabrakkan, ada om saya yang kena jatuh," tuturnya.
Lanjut Agam, para pelaku lalu kabur.
Kemudian saat di rest area, kata Agam pihaknya tidak berpikir pelaku melakukan aksi penembakan dengan brutal, karena tempat umum banyak orang.
"Tapi malah lebih brutal. Kemudian menembak dar dar dar, mobil Brio dibawa lagi, nggak jauh kira 3 km (Dari tempat penembakan) dibuang kunci mobilnya. Mobilnya ditinggal di pinggir TOL," kata Agam.
Sebelumnya Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menyatakan senjata yang digunakan oleh oknum TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil di KM 45 Rest Area Tol Merak - Tangerang pada tanggal 2 Januari 2025 berstatus resmi.
Denih menjelaskan senjata tersebut adalah senjata inventaris yang melekat pada salah satu tersangka oknum TNI AL yakni Sertu AA.
AA, kata Denih, berasal dari Satuan Kopaska Armada I yang mendapatkan tugas sebagai ADC atau ajudan.
"Sehingga ketika dia dapat tugas, itu sudah SOP senjata itu melekat. Kemudian, tadi sudah dijawab bahwa ini sudah SOP, ada surat perintahnya segala macam. Kemudian, ya tentu bukan senjata rakitan," kata Denih saat konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025).