Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Startup SeatlabNFT menawarkan sistem tiket acara berbasis Non-Fungible Token (NFT) bagi artis dan penyelenggara acara, untuk mencegah pemalsuan tiket dan mendapatkan kendali atas pasar tiket sekunder.
SeatlabNFT hadir setelah melihat tindakan merugikan dari calo dan bot yang membeli tiket acara, kemudian menjual kembali di pasar sekunder dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan lebih. Hal ini jelas merugikan baik untuk pihak artis dan penyelenggara acara maupun penggemar.
Baca juga: Umumkan Pensiun, Tom Brady Fokus pada Keluarga dan Startup NFT Autograph
Dikutip dari situs cointelegraph.com, Selasa (8/2/2022) startup ini memanfaatkan teknologi blockchain dan kontrak pintar, sehingga penerbit dapat mencetak tiket NFT dan mempertahankan tingkat kontrol mereka pada transfer berikutnya dan pejualan tiket kembali.
CEO SeatlabNFT, Ryan Kenny mengungkapkan tim di balik SeatlabNFT terdiri dari para profesional industri tiket yang sudah menjalankan platform tiket Web2, Seatedly.
“Kami memiliki lebih dari satu dekade pengalaman gabungan dalam industri acara yang menjalankan platform tiket sukses yang disebut Seatedly, jadi kami sangat menyadari masalah yang dihadapinya,” kata Ryan Kenny.
Baca juga: New Energy Nexus Ajak Startup Bangun Ekosistem Energi Bersih
Saat tiket dicetak, artis dan penyelenggara acara dapat mengatur pembagian royalti. Ketika tiket dijual kembali di pasar sekunder, maka nilai penjualan secara otomatis akan ditransfer kembali ke dompet tertentu atau beberapa dompet jika royalti dibagi ke beberapa pihak.
SeatlabNFT memberi dorongan kepada penggemar dengan hadiah dan fasilitas spesial. Setiap tiket yang dijual di startup ini merupakan NFT, sehingga pemegang tiket NFT akan dihargai dan diberi keuntungan airdrop dan fasilitas spesial.
Fasilitas dan barang koleksi ini dapat dilampirkan ke tiket NFT sebelum acara tersedia.
Saat penggemar membeli tiket NFT, mereka akan melihat apakah ada barang koleksi yang melekat pada tiket dan seberapa langka barang tersebut. Barang koleksi yang dimaksud bisa seperti rekaman audio, gambar, video, merchandise, program dan sebagainya.
Artis juga bisa memberi tahu penggemar mengenai barang koleksi mana yang dapat mereka terima atau memilih untuk tidak mengungkapkannya agar menjadi kejutan bagi penggemar.