TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 40.000 pada Sabtu (5/3), menyusul bursa saham utama dunia yang rontok.
Mengacu data CoinMarketCap pada Sabtu (5/3), harga Bitcoin sempat menyentuh US$ 38.805,85, sebelum naik ke US$ 39.094,39 pada pukul 7.28 WIB.
Meski begitu, harga anjlok 7,35% dalam 24 jam terakhir. Penurunan ini melanjutkan tren sejak Kamis (3/3) lalu.
Baca juga: Sanksi Bitcoin Susul Hukuman Lain Bagi Rusia
Wall Street berakhir di zona merah pada perdagangan Jumat (4/3) karena invasi Rusia ke Ukraina membayangi percepatan pertumbuhan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) bulan lalu.
Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,53% ke 33.614,8, S&P 500 melorot 0,79% menjadi 4.328,87, dan Nasdaq Composite terkoreksi 1,66% jadi 13.313,44.
Sepanjang pekan ini, indeks S&P 500 dan Dow Jones kompak turun 1,3%, sedangkan Nasdaq terkoreksi 2,8%.
Baca juga: Balas Sanksi Ekonomi, Rusia Stop Pasok Gas Alam ke Uni Eropa, Prancis Bersiap Hadapi Masa Sulit
Pada Jumat (4/3), indeks bank S&P 500 merosot 3,35%, membawa kerugian minggu ini menjadi hampir 9%, penurunan mingguan terburuk sejak Juni 2020.
Ekuitas secara global melemah, dengan aset safe-haven dalam permintaan, setelah pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa milik Ukraina.
Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pekerjaan tumbuh lebih dari yang diharapkan 678.000 bulan lalu dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8%, terendah sejak Februari 2020.
"Tiga atau empat minggu yang lalu, kami akan berpikir ini adalah angka yang sangat penting. Tetapi, mengingat latar belakang dan keseluruhan peristiwa yang terjadi di Eropa, ternyata tidak," kata Zachary Hill, Head of Portfolio Management Horizon Investments.
Baca juga: Aset Kripto Primadona Baru Berinvestasi dan Bantu Ekonomi Indonesia Melalui Sektor Ekonomi Digital
"Potensi eskalasi dalam perang panas, potensi dampak pertumbuhan di Eropa dan secara lebih luas, dan efek tak terduga pada saluran komoditas dan inflasi menghabiskan semua waktu dan energi investor," ujarnya kepada Reuters.
Saham teknologi Amazon.com Inc , Apple Inc, pemilik Google-Alphabet Inc, dan Microsoft Corp, semuanya kehilangan lebih dari 1%.
Harga Bitcoin dan pasar kripto juga tertekan pernyataan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada pekan ini.
Dia mengatakan, akan mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan kebijakan bank sentral 15-16 Maret dan akan "bersiap untuk bergerak lebih agresif" jika inflasi tidak mereda secepat yang diharapkan.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Pasar Saham Rontok, Harga Bitcoin Jatuh ke Bawah US$ 40.000