Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya masyarakat menjadi korban investasi ilegal dan memiliki pola pikir ingin kaya dengan cepat, harus menjadi perhatian semua pihak.
Founder & CEO Pintu Jeth Soetoyo mengatakan, secara umum literasi keuangan masyarakat di Indonesia masih sangat rendah dibanding negara lainnya, dan hal ini menjadi persoalan masyarakat terjebak di investasi ilegal.
"Menurut saya perlu edukasi literasi keuangan. Itu menjadi salah satu titik utama yang harus didorong ke masyarakat," kata Jeth saat acara bertema Mau Tajir Instan? Hati- hati kena pencucian uang, Sabtu (23/4/2022).
Baca juga: Polda Metro Jaya Limpahkan Kasus Investasi Bodong Fahrenheit kepada Bareskrim
Menurutnya, konten edukasi yang disampaikan ke masyarakat harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan maupun targetnya, di mana sebagian besar biasanya usia 18 hingga 30 tahun yang baru mulai investasi.
"Edukasi bisa melalui sosial media maupun lainnya. Untuk menjadi kaya secara instan itu tidak mungkin, kalau mungkin pun karena keberuntungan secara besar," paparnya.
Baca juga: Invetasi Baru Tertunda, REI Pastikan Sektor Properti Ikut Terdampak Virus Corona
Diketahui, kerugian masyarakat akibat investasi ilegal sejak 2011 hingga 2022 mencapai Rp 117,5 triliun.
Adapun beberapa ciri investasi ilegal, yaitu menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat, menjanjikan bonus dari perekrutan anggota baru member getmember.
Kemudian, memanfaatkan tokoh masyarakat atau agama maupun publik figur untuk menarik minat berinvestasi, dan lainnya.