Dia mencontohkan, game online asal Bandung bisa diekspor ke luar negeri sama halnya seperti barang.
"Bayangkan jika satu fitur dalam satu game harganya Rp 10.000. Jika ada 100 atau bahkan 500 juta yang download dengan beli, maka dikali 10.000 rupiah, jumlahnya sangat besar dan potensial jadi pemasukan baru," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta dukungan Dubes Korea Selatan agar produk game bisa menjadi salah satu unggulan selain kripto.
Baca juga: Penipuan Kripto Meningkat, Lebih dari 575 Juta Dolar AS Uang Investor Lenyap
"Ini jadi unggulan juga untuk pasar ekspor," paparnya.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto mengaku senang dan menyambut baik kunjungan kerja Wamendag di Seoul dan Busan.
Pihaknya akan membantu Kemendag mengembangkan ekonomi digital di negara tersebut.
"Saya tidak mau terkotak dalam usaha untuk memajukan ekonomi secara holistik. Sebagai duta besar tentunya akan mendukung langkah pemerintah," katanya.
Dia menyebut, saat ini di Korea Selatan sendiri sudah memiliki fungsi ekonomi baru yakni ekonomi digital dan startup.
"Ini mungkin baru di KBRI Korea Selatan," katanya.
Dubes Gandi optimistis kunjungan wamendag akan semakin meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia ke Korea, khususnya dalam produk ekspor.
Dia juga siap mendukung program produk digital yang dilakukan wamendag, khususnya untuk aset kripto dan game online, mengingat pasar dan pangsa produk digital di Korea sangat potensial.