Fase ketiga sekaligus fase terakhir dari Ethereum 2.0 disebut dengan sharding, yang kemungkinan besar akan diluncurkan pada tahun 2023, dimana Ketika sharding telah terjadi, Ethereum akan dapat menangani ribuan transaksi per detik.
Dengan adanya sharding ini tentu Oscar berharap berpengaruh pada penurunan gas fee. Karena selama ini, mahalnya gas fee merupakan kekurangan dari Ethereum itu sendiri.
Melihat pergerakan harga Ethereum selama tiga tahun terakhir memang dipenuhi dengan volatilitas yang tinggi namun sebenarnya dari tahun ke tahun progresnya pun cukup mengesankan jika dilihat secara jangka panjang.
Baca juga: Saingi Bitcoin, Volume Ethereum Naik 100 Persen dari Titik Terendahnya
“Pada tahun 2021, Ethereum menunjukkan tren yang positif dengan mengalami all time high lebih dari satu kali.
Meskipun Per Hari Ini (Jumat, 9 September 2022 pukul 10.00 WIB) harga Ethereum masih berada di kisaran 24 juta rupiah / 1 Ethereum, saya yakin dengan perubahan yang dibuat oleh Ethereum harga kripto ini pun akan Naik secara bertahap di kemudian Hari karena Ethereum masih menjadi pilihan utama dalam berinvestasi aset kripto.
Harapan saya, momentum The Merge bisa dimanfaatkan trader aset kripto untuk mendapatkan profit. Karena di kemudian hari pun akan berpotensi naik ,” tutup Oscar.
Dengan adanya momen tersebut, diharapkan trader atau investor pemula juga bisa memanfaatkan momen ini dan membaca pergerakan Ethereum lebih baik lagi.
Ethereum dapat dibeli di Indodax, crypto exchange asli Indonesia dengan member yang sudah mencapai lebih dari 5.5 juta.