Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BRASIL - Sekelompok pengguna pertukaran cryptocurrency FTX di Brasil berencana mengambil tindakan hukum terhadap bursa kripto yang sedang menghadapi kebangkrutan itu.
Kejatuhan pertukaran kripto FTX baru-baru ini telah menciptakan masalah bagi pengguna platform itu di seluruh dunia. Termasuk pengguna di Brasil yang berusaha mengajukan gugatan class action terhadap FTX.
Perlu diketahui, gugatan class action adalah gugatan yang diajukan seorang individu atau anggota kelompok untuk mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak dan memiliki kepentingan hukum yang sama.
Baca juga: Kebangkrutan FTX Pengaruhi Pasar Kripto, COO Tokocrypto: Investor Belum Bergairah Kembali ke Market
Kelompok yang mengorganisir pengajuan gugatan class action di Brasil dipimpin oleh Ray Nasser, CEO Arthur Mining, sebuah perusahaan pertambangan kripto. Nasser mengklarifikasi, meskipun perusahaannya tidak terkena imbas bencana keruntuhan FTX, namun dia ingin membantu orang-orang di sekitarnya yang menerima kerugian.
"Perusahaan saya tidak memiliki eksposur FTX, tetapi kami harus mendukung mereka yang telah mendukung kami selama ini di kalangan investor dan mitra dan membantu mereka sebanyak mungkin. Banyak orang terluka," kata Nasser, yang dikutip dari Bitcoin News.
Gugatan class action tersebut akan diajukan oleh pengguna FTX di Brasil yang memiliki saldo lebih dari 100 ribu dolar AS di platform itu pada saat dana perusahaan dibekukan. Gugatan akan diajukan ke Amerika Serikat atau Bahama, negara yang menjadi kantor pusat FTX.
Kepala FTX di Brasil, Antonio Neto, menyampaikan bahwa kejatuhan bursa sangat mengejutkannya dan dia yakin perusahaan memiliki likuiditas untuk menghadapi penarikan massal dari pengguna. Dalam pesan yang dikirim ke grup Telegram FTX di Brasil pada 11 November, Neto menyatakan dia juga menjadi korban dari situasi yang tidak terduga ini.
"Semua dana dan investasi pribadi saya juga terjebak di FTX, ini adalah kerugian yang sulit ditelan. Tetapi hal yang paling sulit adalah rasa frustasi karena percaya pada sesuatu dan membagikannya dengan keluarga dan teman yang juga terkejut," ungkap Neto.
Menurut laporan dari Coingecko, Brasil menduduki peringkat kesepuluh sebagai negara yang paling terpengaruh kebangkrutan FTX. Pengguna Brasil menyumbang 2,8 persen dari lalu lintas di situs FTX, dengan rata-rata 134.000 kunjungan setiap bulannya.
FTX Bangkrut, Komisi Sekuritas Australia hingga Indonesia Hapus Perdagangan Token FTT
Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) hingga Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mulai menghapus dan menghentikan perdagangan token FTT.
Langkah ini diambil menyusul adanya pengajuan kebangkrutan yang dialami platform pertukaran koin digital FTX. Tepatnya setelah para investor FTX melakukan aksi penarikan kripto massal atau yang disebut rush money sebesar 6 miliar token kripto.
Aksi tersebut lantas membuat platform jual beli kripto ini mengalami krisis likuiditas, hingga FTX tidak dapat memproses penarikan dan terpaksa menghentikan pendaftaran pengguna baru.
Sebelum resmi dinyatakan bangkrut, Sam Bankman-Fried diketahui telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di AS, pengajuan tersebut dilakukan dengan tujuan agar FTX memiliki kesempatan untuk memaksimalkan pemulihan.